Ribuan Pil Terlarang Gagal Masuk Tarakan
Penerima Paket tak Muncul, Pengirim Diduga Pakai Data Orang Lain Kirim Pil Terlarang ke Tarakan
Usai mengamankan ribuan butir BB tiga jenis pil terlarang dan masuk kategori narkotika, pihak Satresnarkoba Polres Tarakan melaksanakan penyelidikan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
“Barang dikirim dari Jakarta satu paket. Untuk tracing, pada saat kami sampaikan ke jasa pengiriman apakah sebelumnya dikirim tidak ada. Kemudian nama yang mengirim ditracking tidak ada bulan sebelumnya, ini baru pertama. Cuma disayangkan karena belum dapat orang yang akan menerima,” lanjutnya.
Kemudian, berkaitan dugaan bocor, ia juga tak bisa menampik.
Kemungkinan itu banyak lanjutnya, karena tempatnya umum apakah pada saat penindakan di sana.
“Kemungkina selalu dipantau dan dekat dengan lokasi, atau mengenali kami sehingga tidak menjemput. Untuk obat ini, mungkin ada di apotik tapi dengan resep dokter. Sebenarnya ini untuk obat, ini masuk sediaan farmasi seperti Hexymer obat Parkinson, kemudian PCC untuk tulang dan otot dan tramadol kalau tidak salah Pereda nyeri,” bebernya.
Namun ada dua jenis masuk dalam obatan terlarang ada masuk narkotika golongan 1 karena kandungan carisoprodol-nya.
Ia melanjutkan lagi bahwa barang belum sampai ke Tarakan, pihaknya menerima informasi.
Dan setelah dicek identitas dan didapatkan resi melihat benar ada pengiriman ke Tarakan.
Pengirimnya sendiri personal menggunakan nama orang dan nomor Hp.
Setelah dihubungi, pemilik nomor HP merasa tidak pernah mengirimkan barang.
Pengirim sebenarnya diduga memakai data orang lain untuk mengirim barang.
“Kita belum sampai ke sana penyelidikan karena tidak ada informasi lanjut. Kalau keterangan jasa pengiriman terkait awal mengirim biasa ada minta KTP kami belum koordinasikan ke sana jadi kalau ditanya di sana, barang ini sebenarnya mau ditahan di bandara karena tidak bisa dikirim cuma memang karena barang tidak tahu punya siapa harapannya di Tarakan sampai bisa diketahui,” jelasnya.
Namun nyatanya sampai di Tarakan diduga sudah diketahui duluan atau informasi bocor sehingga tidak ada penerima asli yang berani mengambil.
Baca juga: Modusnya Sewa Motor Sebulan, Ternyata Malah Digadaikan, Seorang Pria di Nunukan Diringkus Polisi
“Nilai ekonomis kami belum tanya ke BPOM. Kalau dijual sebagai obat resmi ada harganya tapi kalau dia dijual gelap seperti double L dihargai murah. Harga ini sampai di pasaran belum tahu harganya, dan belum terkonfirmasi apakah barang ini sudah ada beredar di Tarakan atau sudah ada yang menggunakan. Ini kurang lebih seperti double L cuma mereknya berbeda,” lanjutnya.
Ia melanjutkan, efek jika menggunakan berbeda. Pengonsumsi meminum dalam jumlah yang tidak sedikit efek bisa memberikan tenang dan ada yang membuat fly dan jika sampai kecanduan bisa sampai halusinasi.
“Kami harapkan obatan ini waspada marak di Tarakan, maka informasi sekecil apapun mohon kami dibantu laporkan beri informasi,” tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.