Berita Bulungan Terkini

Puji Kepemimpinan Syarwani dan Ingkong Ala, Mantan Bupati Bulungan Budiman Arifin Beri Nilai 70

Kepemimpinan Bupati Bulungan Syarwani dan Wakil Bupati Ingkong Ala selama 3 tahun dapat pujian dari Mantan Bupati Bulungan Budiman Arifin.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ EDY NUGROHO
Bupati Bulungan 2 periode (2005-2015), H Budiman Arifin saat diwawancarai wartawan. 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN – Bupati Bulungan dua periode (2005-2015) H Budiman Arifin memberikan nilai 70 (dari 100) terhadap kepemimpinan Bupati Bulungan Syarwani dan wakil bupati (wabup) Ingkong Ala yang kini sudah memasuki usia 3 tahun.

Budiman Arifin mengaku salut, dan mengapresiasi kepemimpinan SyarwaniIngkong Ala selama tiga tahun ini.

Menurut Budiman Arifin, keduanya mampu melanjutkan, mengembangkan dan menyempurnakan apa yang telah dilakukan pemimpin-pemimpin terdahulu.

“Mereka juga komunikasinya bagus dengan pihak Forkopimda. Forkopimda ada di bidang keamanan, ketertiban. Juga komunikasinya ke atas, dengan pemprov, maupun pusat," kata Budiman Arifin.

Baca juga: 3 Tahun Pimpin Bulungan. Bupati Syarwani Berhasil Jalankan 15 Program: Biarkan Masyarakat Menilai

Dia mengatakan, SyarwaniIngkong Ala mampu membangun komunikasi yang bagus dengan level pemerintah di atasnya. Baik ke tingkat pemerintah provinsi sampai pemerintah pusat.

“Komunikasinya bagus dengan pihak atas, sehingga anggaran-anggaran itu banyak turun ke bawah. Itu ada di pak Syarwani. Banyak anggaran pusat yang turun ke Bulungan. Utamanya untuk membangun infrastruktur,” jelasnya.

Komunikasi yang bagus juga terjalin dengan jenjang pemerintahan di bawahnya. Yakni kecamatan sampai desa/kelurahan. Menurut Budiman lagi, SyarwaniIngkong Ala menunjukkan Political Will terhadap kemajuan wilayah perdesaan.

“Alokasi Dana Desa jaman saya di Sekatak Rp200 juta, sekarang Rp1 miliar, ini menunjukkan keberpihakan pembangunan merata sampai wilayah desa,” paparnya.

Kedua kepala daerah tersebut juga dipandang luwes membangun komunikasi dengan ASN di Pemkab Bulungan. Kendati tidak memiliki pengalaman panjang di bidang birokrasi, Syarwani dan Ingkong Ala sukses merangkul seluruh ASN.

Baca juga: Resmikan Turnamen Mahjong, Syarwani: Jadikan Perekat Kebersamaan dalam Membangun Bulungan

“Terus terang, mereka berdua ini kan bukan birokrat, beda kalau saya memang birokrat, jadi saya paham (bagaimana mengatur ASN). Tapi mereka enak, humble, mau menurunkan derajatnya selaku Bupati, supaya bisa merangkul para ASN yang memegang peran teknis,” ungkap Budiman Arifin.

“Komunikasi ke DPRD juga bagus, ya ini memang karena mereka pernah duduk di sana, apalagi Pak Syarwani, pernah menjabat sebagai Ketua DPRD,” paparnya menambahkan.

Bupati Bulungan, Syarwani ketika menghadiri talk show selayang pandang, 3 Tahun Kepemimpinan di Bulungan
Bupati Bulungan, Syarwani ketika menghadiri talk show selayang pandang, 3 Tahun Kepemimpinan di Bulungan (TRIBUNKALTARA.COM/ DESI KARTIKA AYU)

BANYAK KEMAJUAN

Selain gaya kepemimpinan yang bagus, dan mendapat pujian, Budiman Arifin juga menilai selama kemimpinan Syarwani-Ingkong Ala, banyak Kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian yang dicapai.

Kemajuan di bidang kesehatan, kata Budiman, tercermin dari peningkatan layanan dan infrastruktur di RSD. dr. H. Soemarso Sosroatmodjo Tanjung Selor.

Adanya layanan cuci darah saat ini dipandang sebagai sebuah kemajuan yang sangat dibutuhkan masyarakat.

“Banyak yang terbantu dengan adanya pelayanan cuci darah. Pasien yang sebelumnya harus dua kali dalam seminggu selama lima tahun terakhir ke Tarakan pasti menderita. Memang BPJS ditanggung, tapi transport dan menginap bisa Rp2 juta sampai Rp3 juta setiap minggu,” ungkapnya.

Pembangunan dermaga di Pulau Bunyu yang didanai APBN juga dinilai tidak terlepas dari keberadaan Syarwani dan Ingkong Ala.

“Walau APBN, kalau tanpa usulan, dorongan dan fasilitasi pemda, tidak akan terbangun juga,” imbuhnya.

Baca juga: Jadi Mesin Mewujudkan Visi Bulungan, Dinas Pertanian Mendapat Perhatian Khusus Bupati Syarwani

Pada bidang pendidikan, hadirnya beasiswa dan kursus bahasa mandarin sangat membantu peningkatan kapasitas dan kualitas usia sekolah di Bulungan.

“Beberapa hal lain yang kaitannya dengan infrastruktur pendidikan juga telah mendapat banyak perhatian,” ujarnya.

Budiman berharap Pemda bisa mendukung pendayagunaan lulusan perguruan tinggi di daerah sendiri. Mereka harus bisa diajak berkolaborasi dalam mendukung percepatan pembangunan di berbagai bidang.

“Jangan sampai sarjana pulang dari lembaganya ke daerah, untuk mengabdi di daerah, tapi setelah datang, tidak tahu harus kemana,” jelasnya.

Pada bidang perekonomian, hadirnya Pelabuhan di Pulau Bunyu yang didanai APBN juga tidak terlepas dari kiprah Syarwani dan Ingkong Ala. Adanya pelabuhan berpotensi membuat harga barang di sana menjadi lebih murah.

Investasi yang terus berjalan lancar di KIHI Tanah Kuning juga perlu dipahami tidak terlepas dari kiprah Bupati dan Wakil Bupati setempat. Keberadaan mega proyek tersebut yang kemudian juga harus dimanfaatkan untuk menggedor pembangunan ekonomi Bulungan.

“KIHI yang selalu diomongkan Jokowi di luar negeri, itu tidak akan mudah tanpa dukungan dari bupati dan wakil bupati, sebagai kepala daerah,” jelasnya.

Mantan Bupati Bulungan Budiman Arifin 27022024
Bupati Bulungan 2 periode (2005-2015), H Budiman Arifin saat diwawancarai wartawan.

Budiman berharap Pemkab Bulungan bisa menjamin serapan tenaga kerja lokal di sejumlah mega proyek. Hal ini menjadi tumpuan utama pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ke depan.

“Soal KIPI dan yang lain sudah saya ngomong juga di Pemprov, kita harus tahu kebutuhan tenaga di sana apa saja, itu harus disesuaikan. Setelah sesuai, kita harus minta diprioritaskan. Kalau misal dibutuhkan 100 ribu tenaga kerja, dari Bulungan bisa 10 ribu saja sudah cukup,” paparnya.

Geliat pembangunan ini disebut tidak terlepas dari postur APBD yang terus meningkat. Budiman menilai Syarwani dan Ingkong Ala cakap dalam mengelola dan mendapatkan suntikan dana APBD, baik bersumber dari pemerintah pusat atau Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Sekarang sudah Rp1,9 miliar, saya dengar di APBD perubahan nanti bisa Rp2 miliar lebih, artinya hampir menyamai di zaman saya pada 2015 lalu,” ujarnya.

Secara keseluruhan, Budiman menilai persentase keberhasilan Syarwani dan Ingkong Ala sudah di level 70 (dari 100). Angka tersebut sudah termasuk gemilang dalam capaian kiprah pembangunan dan kepemimpinan kepala daerah.

“Kesimpulan saya, saya kasih mereka nilai 70. Tinggal evaluasi apa saja yang belum maksimal,” imbuh dia.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved