Berita Nunukan Terkini

Kemenag Nunukan Sebut Hilal Ramadan Belum Tampak, Minta Umat Islam Tunggu Hasil Sidang Isbat

Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) sebut hilal untuk menentukan jatuhan Bulan Suci Ramadan belum tampak.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Febrianus Felis.
Kepala Kemenag Kabupaten Nunukan, Shaberah pimpin rapat Rukyatul Hilal awal Ramadan, Minggu (10/03/2024), sore. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) sebut hilal untuk menentukan jatuhan Bulan Suci Ramadan belum tampak.

Belum ada kepastian mengenai kapan jatuhnya satu Ramadan bagi umat muslim.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Kemenag Kabupaten Nunukan, Shaberah, bahwa sesuai hasil paparan BMKG Nunukan terkait posisi hilal di daerahnya hari ini masih rendah.

Dengan kata lain, kemungkinan hilal terlihat tidak mungkin.

Baca juga: Melonjak Hingga 1.475 Orang, Pelni Nunukan Akui Penumpang Meningkat Akhir Februari: Hanya Satu Kapal

"Posisi hilal belum tampak. Makanya kami hanya mengadakan rapat Rukyatul Hilal awal Ramadan ini. Cukup rapat saja tidak merukyat ke lapangan, karena di Nunukan tidak ada tempat yang strategis untuk melakukan rukyat," kata Shaberah kepada TribunKaltara.com, Minggu (10/03/2024), sore.

Shaberah masih menduga kemungkinan besar puasa pertama jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Sebagimana 1 Ramadan 2024 versi pemerintah berdasarkan kalender Islam Hijriah 2024 yang dirilis Kemenag RI.

"Namun untuk pastinya menunggu pengumuman Menteri Agama RI setelah Sidang Isbat di Jakarta. Kita tunggu setelah Magrib nanti," ucapnya.

Kendati versi Muhammadiyah, puasa pertama akan jatuh mulai esok Senin, 11 Maret 2024, Shaberah mengimbau kepada umat Islam di Kabupaten Nunukan untuk tidak memperbesar perbedaan tersebut.

Baca juga: Curi Uang Puluhan Juta Rupiah untuk Judi Slot, Seorang Ayah di Nunukan Polisikan Anaknya Sendiri

"Walaupun Muhammadiyah puasanya mulai besok tapi jangan memperbesar perbedaan. Tetap menjaga Ukhuwah Islamiyah yakni persatuan dan kesatuan umat," ujarnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved