Jejak Islam di Kaltim

Makam Kuno Bertuliskan Arab Jejak Syiar Islam di Desa Pasir Mayang

Di antara rimbunan ilalang ada makam kuno dengan nisan dari kayu ulin. Nisan berhiaskan tulisan Arab diantaranya dipercaya sudah ada sejak abad ke-14.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/Dwi Ardianto
Deretan makam kuno di Desa Pasir Mayang, Kabupaten Paser. Nisan di makam-makam kuno ini terbuat dari kayu ulin dan beberapa diantaranya sudah ada sejak abad ke-14 Masehi. 

“Kadang ada juga waktu berjalan di pinggir pantai itu dapat tempayan, atau ketika mencari ikan tiba-tiba ada nyangkut yang lebarnya bisa 20 bahkan sampai 40 cm di jaring ikan,” tambahnya.

Baca juga: Masjid Jami Adji Amir Hasanuddin, Warisan Sultan Kutai Saksi Perjalanan Syiar Islam di Kukar

Di samping itu, ada pula wujud penampakan makam-makam kuno yang tersebar di area Makam Datu Pasir Mayang.

Makam-makam kuno ini terbuat dari kayu ulin yang nisannya bertuliskan bahasa Arab, yang juga menjadi salah satu bukti penyebaran agama Islam di desa tersebut.

Nisan makam tersebut tampak berserakan di lahan pemakaman.

Meski berusia lebih dari satu abad, Masjid Jami Adji Amir Hasanudin masih kokoh berdiri, konon desian masjid ini dirancang oleh orang kepercayaan Sultan.
Meski berusia lebih dari satu abad, Masjid Jami Adji Amir Hasanudin masih kokoh berdiri, konon desian masjid ini dirancang oleh orang kepercayaan Sultan. (Tribun Kaltim/Dwi Ardianto)

Kondisi nisan kayunya ada yang sudah terkikis lantaran termakan usia.

Demikian dengan ilalang tinggi yang juga menutupi nisan.

Berdasarkan tulisan di atas nisan, makam-makam kuno tersebut sudah ada sejak tahun 1219 masehi. Ada pula sejak tahun 1313, 1318, 1337, serta 1424 masehi.

Di nisan makam juga tampak tulisan berbahasa Arab yang sebagian diantaranya masih jelas terlihat

“Makam-makam kuno tersebut menandakan bahwa memang Desa Pasir Mayang ini paling pertama menerima Islam,” kata Asmuni.

Menurut penuturannya, terdapat tiga lokasi pemakaman yang ada di Desa Pasir Mayang.

Di antaranya berlokasi di pedalaman, kemudian Makam Datu Pasir Mayang dan Ratu Bura Daya yang sudah ada sejak zaman kerajaan.

Ada juga makam khusus warga di wilayah pantai, dengan  terdiri dari beberapa suku, salah satunya makam khusus warga Suku Banjar.

Baca juga: Perjalanan Dakwah Pangeran Noto Igomo, Menyebarkan Agama Islam Sembari Membuka Perkebunan

“Namun sejak tahun 2000 sudah bercampur suku. Siapa saja dipersilakan bersamaym di sini sepanjang ada hubungan keluarga dengan warga sini ( Desa Pasir Mayang ),” ungkapnya.

Selain itu, juga terdapat makam salah satu tokoh yang berperan penting dalam persebaran Islam di Tana Paser.

Dialah Sayyid Ahmad Maulana Khairudin yang diberi gelar Imam Pawah atau Datu Bejambe.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved