Berita Malinau Terkini
Atasi Kelangkaan Pupuk, Munadi dari Malinau Kaltara Buat Alat Pirolydes dari Drum dan Pipa Bekas
Munadi seorang penyuluh pertnaian di Malinau membuat alat produksi yang disebut Pirolydes. Alat ini digunakan untuk membuat pupuk.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Seorang penyuluh pertanian di Malinau, Munadi mengembangkan alat produksi produk pertanian multifungsi menyiasati sulitnya memperoleh pupuk, pestisida dan produk pendukung pertanian.
Pembuatan alat produksi yang dikembangkan Munadi disebut Pirolydes. Untuk Pirolydes dapat mengonversi sampah organik dari sisa pengolahan kebun dan sampah pertanian.
Dibuat dari bahan sederhana, terdiri dari dua drum bekas sebagai reaktor. Dan pipa besi bekas sebagai penampang udara.
Masing-masing berfungsi sebagai wadah pembakaran (pirolysator) sampah organik, dan destilator atau wadah penyulingan asap untuk dikonversi dari uap menjadi benda cair.
Baca juga: Pupuk Komersil Sulit, Kesediaan Pupuk Subsidi Pengaruhi Stabilitas Pasar Pertanian di Malinau
Alat yang disebutnya sebagai Pirolydes tersebut menghasilkan 3 bahan utama. Yakni Bio char (arang), asap cair, dan gas.
"Proses reaksi pembakaran menghasilkan 3 bahan. Yakni Biochar, asap cair dan gas. Ini kemudian bisa kita olah menjadi Biotron," katanya, Senin (22/4/2024).
Secara ilmiah, Biochar merupakan arang hasil pembakaran limbah organik. Berfungsi sebagai karbon pembenah tanah yang tren dilakoni praktisi pertanian dunia menghadapi pemanasan global saat ini.
Fungsi dari biochar diyakini dapat menetralkan keasaman tanah, menjaga kandungan nutrisi dan memperluas populasi mikroorganisme sehingga dapat menjaga kesuburan tanah.
Selain biochar, alat yang dipersentasekan Munadi dalam lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Malinau tersebut juga menghasilkan asap cair.

Munadi telah menguji secara mandiri, asap cair berguna sebagai pengawet makanan, pestisida nabati dan penggumpal karet (Lateks).
"Untuk biochar fungsinya pembenah tanah dan asap cair tadi sebagai lateks atau pengental karet. Dan hasil lain, bahan ini dapat diolah menjadi biotron untuk pupuk dengan ditambahkan kotoran hewan atau pupuk kandang," katanya.
Dengan alat sederhana tersebut, sekali pembakaran dapat menghasilkan 10 liter asap cair dan 20 kilogram biochar.
Munadi menerangkan pengembangan alat tersebut selain bertujuan untuk memproduksi pengganti pupuk dan penyubur tanah, juga diharapkan memacu petani di Malinau.
Khususnya untuk menghindari tindakan pembakaran terbuka dengan memanfaatkan sampah organik untuk diolah ulang menjadi produk bernilai ekonomi.
"Pembakaran secara tertutup dengan alat ini dapat mengubah karbon menjadi produk asap cair, biochar dan gas dengan alat yang murah dan memiliki nilai tambah," ungkapnya.
Alat 3 dalam 1, Pirolydes karya Munadi dan rekan-rekannya di Desa Malinau Hilir ikut dilombakan dalam lomba TTG tingkat Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Senin (22/4/2024).
(*)
Penulis : Mohammad Supri
Kedua Kalinya ke Malinau Kaltara, Kaka: Irau Catat Dua Momen Bersejarah Bagi Slank |
![]() |
---|
Deretan Jadwal 14 Musisi dan Grup Band Ternama Bakal Manggung di Perayaan Irau Malinau Kaltara |
![]() |
---|
Besok Slank dan Seniman Lokal Tampil di Irau Malinau ke-11, Saat Gladi Bersih Curi Perhatian Warga |
![]() |
---|
Kapolres Malinau AKBP Imam Irawan Pimpin Sertijab Dua Pejabat Strategis, Berikut Ini Namanya |
![]() |
---|
11 Lembaga Adat dan 15 Paguyuban akan Ikut Ramaikan Irau Malinau ke-11, Tampilkan Budaya Leluhur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.