Berita Nunukan Terkini
Dicium dan Diraba, Gadis di Nunukan Akui Dipelonco Hingga Dilecehkan Oknum PNS di Kantor Disdukcapil
Korban pelecehan, yakni SU (21) kelahiran Sinjai, Sulawesi Selatan, sejak berusia enam tahun sudah mengikuti orang tuanya bekerja di Tawau, Malaysia
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Remaja berparas ayu hanya bisa tertunduk dengan mata berkaca-kaca saat dirinya ditemui awak media di kediaman keluarganya beralamat Jalan Mochammad Hatta, RT 016, Kelurahan Nunukan Timur, Kabupaten Nunukan.
Belakangan diketahui remaja bergamis hitam dengan hijab panjangnya itu berinisial SU (21).
SU kelahiran Sinjai, Sulawesi Selatan itu, sejak berusia enam tahun sudah mengikuti orang tuanya yang bekerja di Tawau, Malaysia.
Anak kedua dari tiga bersaudara itu mengaku tak punya identitas diri (KTP).
Baca juga: Menuju Pilkada 2024, KPU Nunukan Perpanjang Pendaftaran Calon PPS hingga Sabtu 11 Mei 2024
Sehingga alasannya berada di Nunukan selama satu bulan ini untuk mengurus data kependudukannya termasuk KTP ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
"Hari Rabu tanggal 8 Mei 2024, saya ke Kantor Capil bersama orang yang dipercayakan untuk bantu saya urus KTP. Karena saya mau buat paspor dan kembali ke Tawau," kata SU kepada TribunKaltara.com, Jumat (10/05/2024), pukul 14.00 Wita.
Namun saat tiba di Kantor Disdukcapil Nunukan, SU menuturkan dirinya mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari seorang pria berstatus PNS di kantor tersebut.
"Jam 09.00 Wita saya ke Kantor Capil. Pagi itu kami di dalam ruangan berdua. Dia nanya soal saya dan keluarga saya. Saya ceritakan semuanya. Lalu dia tanya juga ada kah tato saya bilang tidak ada," ucapnya.
Lanjut SU,"Tapi dia tidak percaya dan minta saya untuk perlihatkan kedua tangan saya. Saya pakai gamis ke kantor itu. Jadi saya tarik lengan baju tangan kiri dan kanan saya ke atas," tambahnya.
Tak hanya itu oknum PNS yang diduga memiliki jabatan penting di kantor tersebut kembali melontarkan sejumlah pertanyaan random kepada SU.
"Dia tanya saya kenapa matamu merah habis dugem kah. Lalu menanyakan lagi kamu tahukah apa itu dugem. Saya bilang iya saya tahu. Dia nanya lagi rambutmu pirang kah, saya bilang tidak," ujarnya.
Pertanyaan terakhir yang membuat obrolan keduanya menjadi panjang, saat SU diminta menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
"Saya bilang saya tidak hafal lagu Indonesia Raya karena panjang sekali. Dia minta saya buka YouTube. Kemudian saya buka YouTube pakai jaringan hotspot bapak itu. Tetap saya bilang saya tidak bisa hafal kalau sekarang. Dia bilang ada solusinya, cium pipi kiri atau kanan," tuturnya.
SU terus bermohon-mohon kepada oknum PNS tersebut agar memberinya waktu untuk menghafal lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
"Katanya tanggal 13 Mei, baru kantor buka lagi. Sementara dokumen saya kata dia harus diselesaikan hari itu juga. Saya mau telepon pengurus saya, katanya kenapa mau telepon," ungkapnya.
Kejari Nunukan Musnahkan Barang Bukti 87 Perkara Inkracht, Termasuk 16 Ton Pupuk dan Sabu 10,87 Gram |
![]() |
---|
Kepala Imigrasi Nunukan Sebut Perbatasan Titik Kritis TPPO, Sindikat Kian Canggih dan Terorganisir |
![]() |
---|
Kepala BP3MI Kaltara Ingatkan Bahaya Jalur Ilegal ke Malaysia: Tidak Ada Perlindungan Hukum |
![]() |
---|
Sawah Kekeringan dan Panen Terancam, Jalan ke Krayan Selatan Nunukan Kaltara Masih Dalam Perbaikan |
![]() |
---|
Sambut HUT RI, Polairud dan Binmas Polres Nunukan Bagikan Bendera Merah Putih di Wilayah Pesisir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.