Berita Bulungan Terkini

Inilah Kisah Putri Lemlai Suri, Pemkab Bulungan Gelontorkan Rp 3 M Merevitalisasi Tugu Telur Pecah

Pemkab Bulungan tengah melakukan revitalisasi Tugu Lemlai Suri atau dikenal sebagai Tugu Telur Pecah yang terletak di Jalan Jelarai Tanjung Selor.

|
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Desi Kartika Ayu Nuryana
Tugu Lemlai Suri sebelum direnovasi, dan Budayawan Bulungan, Qomariyah. (TribunKaltara.com / Desi Kartika) 

Di tengah perjalanan hal serupa kembali terjadi.

Namun kali ini sang anjing justru menggonggong menuju kearah satu pohon besar yang saat itu dikenal dengan pohon ‘lemlai’.

Baca juga: Luasan Terus Alami Penurunan, Pemkab Bulungan Fokus Dorong Inventarisasi dan Penataan Kawasan Hutan

Kondisi cuaca di sekitar Tugu Putri Lemlai Suri atau Tugu Telur Pecah yang berada di Tanjung Selor saat diabadikan jurnalis TribunKaltara.com pada Sabtu (11/12/2021) pagi.
(TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI).
Kondisi cuaca di sekitar Tugu Putri Lemlai Suri atau Tugu Telur Pecah yang berada di Tanjung Selor saat diabadikan jurnalis TribunKaltara.com pada Sabtu (11/12/2021) pagi. (TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI). (TRIBUNKALTARA.COM/GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI)

“Dan dipanjatlah pohon tersebut oleh Kuanyi. Saat bearada diatas pohon ia mendapatkan satu buah telur ukuran besar dan kemudian ia bawa pulang bersama ia membawa pohon bambu tersebut,” paparnya.

Kemudian, Inai meneraima telur hasil buruan Kuanyi dan ia letakkan diatas ‘parung’ dan untuk bammbunya ia letakkan dibelakang pintu dapur.

Pada malam itu terjadi hujan badai kencang di daerah Apok Kayan Hulu tempat tinggal mereka yang saat ini menjadi Desa Long Pelban.

Dan ketika hujan dan badai perlahan reda, tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi.

Kuanyi dan Inai mencari tahu, ternyata suara tangisan bayi tersebut berasal dari batang bambu yang ia dapatkan dari hutan.

Setelah dibelah keluarlah seorang bayi laki-laki.

Dan tidak berapa lama terdengar suara tangisan bayi kembali yang ternayata berasal dari sebutir telur yang ia bawa pulang bersama bambu tersebut dari hutan.

Melihat telur tersebut telah retak, iapun segera membukannya dan keluarlah bayi perempuan cantik dari dalam telur tersebut.

“Jadi dalam semalam pasangan Kuanyi dan Inai mendapat sepasang anak laki-laki dan perempuan,” jelasnya penuh semangat.

Bayi laki-laki tersebut diberi nama Jau Iru yang berarti guntur besar dan yang perempuan bernama Lemlai Suri yang mana Lemlai adalah nama sebuah pohon dan Suri berarti putri atau perempuan.

Yang kemudian dari Lemlai Suri dan Jau Iru inilah cikal bakal lahirnya keturunan suku Bulungan.

Perpaduan antara suku Dayak kayan (garis keturunan Lemlai Suri) yang bernama Asung Luwan dan menikah dengan suku Brunei yang Bernama Datu Mancang.

Berikut silsilah berdasarkan legenda yang beredar dimasyarakat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved