Berita Malinau Terkini

Dialog TribunKaltara Bersama Bupati Malinau, Wempi Ungkap Kilas Balik Kebijakan 5 Program Inovatif

Bupati Malinau, Wempi W Mawa mengungkapkan kilas balik 5 program inovasi di Malinau, Kalimantan Utara, selama masa jabatannya yang penuh tantangan.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com/Mohamad Supri
Dialog bersama Bupati Malinau, Wempi W Mawa dan Manager TribunKaltara.com, Sumarsono di ruang kerja Bupati, Kantor Bupati Malinau, Kalimantan Utara, Kamis (16/5/2024). (TribunKaltara.com/Mohamad Supri) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Kilas balik 5 program inovasi dan strategi penerapan kebijakan di masa kepemimpinan selama masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Malinau 2021-2024 dibahas melalui dialog eksklusif TribunKaltara.com bersama Bupati Malinau, Wempi W Mawa, Kamis (16/5/2024).

Kepada Manager TribunKaltara.com, Sumarsono, Wempi menceritakan sejumlah tantangan berikut strategi penerapannya di masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati, Jakaria yang terbilang cukup singkat.

Jika dibagi berdasarkan konsentrasi kebijakan di Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), 5 program inovasi daerah dibagi menjadi 2 kategori umum.

Pertama, peningkatan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) yang mencakup 3 program inovasi, Desa Sarjana, Milenial Mandiri dan Wajib Belajar Malinau Maju

Kedua, pada bidang ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, mencakup 2 Program inovatif, yakni Beras Daerah Plus atau Rasda Plus dan Program RT Bersih.

"Kami punya visi besar melihat bonus demografi kabupaten Malinau. Pemuda, anak-anak muda kita adalah gambaran Malinau pada masa yang akan datang," ucapnya.

"Saat ini, kita melihat bagaimana gejolak ekonomi global, ketahanan pangan, inflasi menjadi persoalan yang harus kita atasi bersama," ujarnya menambahkan.

Wempi W Mawa dan Tribun Kaltara 160524
Dialog bersama Bupati Malinau, Wempi W Mawa dan Manager TribunKaltara.com, Sumarsono di ruang kerja Bupati, Kantor Bupati Malinau, Kalimantan Utara, Kamis (16/5/2024). (TribunKaltara.com/Mohamad Supri)

Baca juga: 3 Tahun Kepemimpinan Wempi-Jakaria, Pembenahan Fokus Tiga Sektor Utama di Malinau, Ini Progresnya

Masa Jabatan Singkat dan Tantangannya

Meskipun 5 program Inovasi daerah telah diterjemahkan dari semula komitmen politik berwujud penjabaran 5 program unggulan dan prioritas daerah, awal penerapan program bukan tanpa hambatan.

Wempi W Mawa mengakui implementasi 5 program inovatif, meliputi Wajib Belajar Malinau Maju, Desa Sarjana, Milenial Mandiri, Rasda Plus dan RT Bersih penuh dengan tantangan.

Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Malinau periode 2021-2024 atau sekira 3 tahun 7 bulan, terbilang singkat dan membutuhkan gerak cepat terhadap pelaksanaan program.

Sebagian besar program berbasis sumber daya manusia, keberhasilan program, serupa dengan investasi. Kebijakan berjangka yang akan tampak setelah melalui periode waktu tertentu.

"Kebijakan untuk peningkatan SDM tidak sama seperti membangun gedung. Hari ini dibangun, besok sudah kelihatan hasilnya. Untuk SDM ini memerlukan waktu, bahkan bertahun-tahun baru terlihat hasilnya," katanya.

Aturan, pembagian kewenangan pusat dan daerah juga menjadi tantangan di awal. Kesesuaian kebijakan harus diimbangi dengan dasar pelaksanaan.

Wempi yang juga memiliki pengalaman sebagai Ketua DPRD Malinau, sadar betul pembagian tupoksi Pemkab sebagai eksekutor, dan Dewan sebagai Legislator dan anggaran.

"Di tahun pertama kami observasi dulu. Tahun pertama penataan dan penyesuaian, tahun kedua usulan dan rencana anggaran, tahun ketiga penerapan dan selanjutnya penyempurnaan. Jadi bertahap, saya yakin ke depan akan nampak hasilnya. Bahkan, Beberapa sudah nampak saat ini," ungkapnya.

Bupati Malinau Wempi W Mawa dan Tribun Kaltara 160524
Dialog bersama Bupati Malinau, Wempi W Mawa dan Manager TribunKaltara.com, Sumarsono di ruang kerja Bupati, Kantor Bupati Malinau, Kalimantan Utara, Kamis (16/5/2024). (TribunKaltara.com/Mohamad Supri)

Baca juga: Bupati Wempi Dorong Pengembangan Teknologi Terbarukan, Genjot Produksi Pertanian Malinau

Wajib Belajar Malinau Maju, Desa Sarjana dan Milenial Mandiri

Hadirnya 3 program inovasi bidang SDM dicita-citakan guna memfasilitasi putra daerah untuk dapat bersaing menghadapi persaingan super ketat di era saat ini.

Wempi W Mawa memiliki sejumlah pengalaman hidup pribadi yang mengajarkan pentingnya akses pendidikan.

Inilah yang mendasari, sebagian besar program inovasi dimasa kepemimpinannya memprioritaskan aspek pendidikan dan aksesibilitas dunia kerja.

Dari hulu pendidikan, difasilitasi melalui program Wajib Belajar Malinau Maju. Pengadaan seragam sekolah, perlengkapan dan peralatan sekolah dimaksudkan untuk memperluas kesempatan yang sama bagi anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan formal.

Program Desa Sarjana, juga berangkat dari fenomena kekinian. Di samping memfasilitasi putra daerah dalam bentuk pembiayaan pendidikan, program inovatif ini hadir sebagai upaya persuasi agar Mahasiswa, muda-mudi Malinau mau pulang setelah kuliah dan membangun kembali kampung kelahirannya.

"Kita tidak bisa salahkan mereka. Sejak dulu, memang ada stigma yang terbangun, bahwa anak-anak kita harus hidup mapan di Kota. Sehingga saat ini, trennya banyak Sarjana yang tidak lagi ke desa setelah kuliah.

Program Desa Sarjana dicita-citakan agar sarjana-sarjana kita mau kembali ke dan membangun desanya," katanya.

Demikian dengan program Milenial Mandiri, yang juga didesain linier dengan program Wajib Belajar Malinau Maju dan Milenial Mandiri.

Wempi W Mawa menyadari tak semua warga memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan. Keahlian pada bidang teknis menjadi solusi alternatif terhadap kebutuhan kerja di masa kini.

Sertifikasi keahlian, kemampuan dan bakat yang diakomodir melalui pelatihan sertifikasi menjawab kebutuhan kerja dan bidang kewirausahaan.

"Paling tidak, pemerintah bisa menjembatani pemuda-pemudi kita untuk memiliki mata pencarian. Milenial Mandiri hadir untuk memfasilitasi mereka membuka usaha bahkan dapat menyerap tenaga kerja, itu semangatnya," ujarnya.

RT Bersih dan Rasda Plus

Ketahanan pangan menjadi modal utama daerah dapat bertahan terhadap guncangan ekonomi akibat pergolakan ekonomi global.

Meskipun telah berupaya menerbitkan lini kebijakan memperkuat ketahanan pangan daerah, Malinau saat ini baru mampu memenuhi sekira 60 persen dari kebutuhan pangan lokal.

Selain pola bertani, perlakuan tanah hingga perubahan iklim saat ini betul-betul dirasakan petani sangat mempengaruhi produktivitas.

"Kami telah berupaya melalui sejumlah program yang ada. Kita punya program Rasda Plus, mengakomodir para petani melalui beberap jenis bantuan. Dengan intervensi APBD, kita baru dapat sekira 60 persen untuk ketahanan pangan. Karena saya juga bertani, kami juga merasakan bagaimana perubahan iklim saat ini mempengaruhi produktivitas," ucapnya.

Terakhir, Program RT Bersih yang saat ini memberikan kemandirian untuk pelaksana di struktur terkecil pemerintahan, yakni rukun tetangga atau RT.

Pengalokasian anggaran kepada 381 RT di Malinau terbukti ampuh menangani sejumlah persoalan rumit bahkan ditingkat teratas pemerintahan.

"RT Bersih ini meliputi banyak aspek, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, jadi banyak dimensinya, karena RT memahami sekali persoalan di masyarakatnya," katanya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved