Berita Tarakan Terkini
Petugas Balai Karantina Kaltara Ambil Sampel Darah Sapi Jelang Idul Adha, Antisipasi PMK dan Virus
Balai Karantina Provinsi Kaltara melaksanakan pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel hewan kurban sapi jelang Idul Adha
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Petugas Balai Karantina Provinsi Kaltara melaksanakan pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel hewan kurban sapi jelang Idul Adha
Adapun pengambilan sampel menyasar ke sejumlah penjual sapi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara seperti dilaksanakan hari ini, Kamis (30/5/2024).
Pengambilan sampel untuk memastikan sapi yang masuk ke Tarakan aman dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan virus penyakit lain seperti brucellosis.
"Jadi yang dicek kondisi fisiknya sehat atau tidak. Setelah itu diambil sampelnya untuk diperiksa ke laboratorium.
Nantinya jika di pengujian itu dapat virus PMK akan diambil sampel kedua kalinya lagi," ungkap Bambang, Paramedik Balai Karantina Provinsi Kaltara.
Petugas Karantina juga melakukan uji brucellosis dengan cara diambil serumnya. Jika didapati brucellosis, bisa mengakibatkan sapi ternak betina yang hamil di usia 1 - 3 bulan bisa keguguran.
"Sapi ini didatangkan dari Sulawesi yakni Gorontalo. Tadi malam didatangkan 550 ekor untuk kebutuhan Idul Adha. Total sudah masuk 1.000-an ekor. Besok malam ada lagi tiba dari Tolitoli," kata Bambang.

Baca juga: Cegah Hama Durian dan Jaga Ekosistem Pertanian, Balai Karantina Tangani 112 Bibit Masuk ke Kaltara
Petugas masih akan terus melakukan pemeriksaan sapi masuk yang ke Tarakan. H-3 Idul Adha juga demikian.
Pemeriksaan ini dilakukan karena nanti sapi ini dijadikan hewan kurban yang akan dikonsumsi warga. Sehingga harus terbebas dari penyakit.
"Karena kalau pengecekan fisik saja tidak ada dokumen laboratoriumnya tidak kuat. Jadi perlu juga dipastikan melalui uji laboratorium. Hasilnya bisa keluar hari ini," ujarnya.
Jika ditemukan indikasi berbahaya, maka dari pihak Karantina memberi waktu sehari untuk diasingkan. Lalu pada hari ketiga harus segera dipotong karena khawatir menular.
"Prosedur masuk ke Tarakan memang harus dicek. Keluar dari daerah asal juga begitu.Virus ini kita tidak tahu dari mana, bisa alat angkut boleh, dari media lain, maka diambil sampel lagi saat tiba di Tarakan. Karena takutnya dalam perjalanan terinfeksi virus lagi," terangnya.
Baca juga: Stok Beras di Idul Adha Dijamin Aman, Besok Dijadwalkan Tiba 500 Ton di Tarakan Kalimantan Utara
Pihaknya juga menambahkan bahwa pemeriksaan sudah dilakukan sejak dua minggu. Paling banyak hari ini.
Sementara itu, seorang penjual sapi, Dawing mengakui bahwa setiap mendatangkan sapi pasti diperiksa petugas Karantina.
"Upaya kita bisa jual sapi kondisi sehat. Memastikan sehat. Kalau saya biasanya 100-an ekor datangkan untuk Idul Adha. Hari biasa hanya 15 ekor," ucap Dawing.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News
sapi
hewan kurban
Idul Adha
Balai Karantina
Tarakan
PMK
Penyakit Mulut dan Kuku
brucellosis
virus
Kalimantan Utara
Kaltara
Perjuangan Tenaga Honorer Diangkat jadi PPPK Lanjut ke DPRD Tarakan Kaltara, Ini Jawaban Komisi 1 |
![]() |
---|
Cerita Petugas Penjaga Menara Suar di Pulau Sambit yang Tidak Berpenghuni, Sinyal Sulit Dijangkau |
![]() |
---|
Apel Hari Menara Suar ke-11 Berlangsung Sederhana di Tarakan, Sarana Bantu Navigasi Pelayaran |
![]() |
---|
Selama Sepekan, 10 WNI Asal Nunukan dan Tarakan Ditangkap APMM, Konsulat RI Tawau Turun Tangan |
![]() |
---|
BKPSDM Tarakan akan Analisa Ulang Usulan Honorer R4 Jadi PPPK Paruh Waktu, Keputusan Tetap Wali Kota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.