Viral di Medsos
Bakal Jadi Pengganti Aplikasi X Jika Diblokir Kominfo, Situs Elaelo Tuai Kritikan Tajam Warganet
Digadang-gadang bakal jadi pengganti media sosial X atau Twitter jika diblokir Kominfo, situs Elaelo jadi viral dan tuai kritikan tajam dari warganet.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Kominfo membuat media sosial baru pengganti X (dulu dikenal dengan Twitter), bernama Elaelo.
Pembuatan media sosial Elaelo ini seiring dengan isu pemblokiran media sosial X oleh Kominfo.
Namun, adanya Elaelo ini justru menjadi viral dan menuai berbagai reaksi dari para warganet.
Banyak yang mengolok-olok media sosial baru tersebut karena namanya tidak menarik.
Akibat ramainya perbincangan soal Elaelo ini, membuatnya menempati trending topic nomor 3 di indonesia pada Selasa, (18/6/2024) per pukul 11:45 WIB.
Rencana Kominfo blokir X ini, dilakukan karena aplikasi milik Elon Musk tersebut tidak mampu menghentikan penyebaran konten pornografi yang masih beredar secara masif.
Pasalnya, jika ingin menghilangkan konten pornografi di X, pemerintah perlu mengirim surat ke perusahaan Eloon Musk tersebut untuk melakukan pembersihan.
Baca juga: Trending Topic di Twitter Gegara Podcast Arie Putra dan Pandji Pragiwaksono, Apa itu Asian Value?
Menilai prosedurnya cukup rumit, Kominfo memutuskan untuk melakukan pemblokiran aplikasi X.
Pemerintah menghadirkan media sosial baru yang digadang-gadang bisa menggantikan X bernama Elaelo.
Pada halaman awal situs tersebut, terdapat tulisan "Welcome to elaelo - Medsos Lokal Pengganti X/Twitter".
Tampilan layar Elaelo yang beredar di media sosial, memiliki lambang burung Garuda.
Namun, saat diakses situs elaelo.id ini tengah dalam proses perbaikan.
"Ela Elo Is Coming, Big Features Will Be Ready," kalimat yang tertulis dalam situs tersebut.

Pada bagian paling bawah, ada keterangan yang menyebutkan situs tersebut sedang dalam perbaikan oleh Kominfo.
Meski sudah ramai diperbincangkan dan menuai banyak hujatan, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Kominfo perihal media sosial Elaelo ini.
Baca juga: Mengasah Kreativitas Melalui Media Sosial: Workshop Literasi Digital Kominfo di Bengkayang
Namun yang pasti, keberadaan situs Elaelo banjir kritikan dari warganet, khususnya para pengguna aplikasi X.
"Apasih, Elaelo banget gak tuh," ujar salah seorang warganet.
"Elaelo kalau bahasa daerah kampungku artinya gak punya prinsip," komentar akun lain.
Terlebih, syarat mendaftar aplikasi ini, tidak ada pilihan lain selain harus menerima (accept) cookies yang digunakan web.
Hal ini menimbulkan kecurigaan akan ancaman terhadap data pribadi pengguna.
"Elaelo Masuk gak Jelas, mana cookies gak ada opsi, jadi yg login kudu accept all. Disitusnya ada logo garuda, pas dicek di who.is registrasinya diprivat, IG-nya diprivat, developer pun gak jelas. Awas aja kalo ini afiliasinya mau phising rakyat Kominfo?" komentar netizen.
Hal janggal lainnya adalah terlihat pada beberapa tab pada Elaelo yang dinamai 'Lambe' dan 'sedulur', atau 'ngikuti sedulur'.
"Pemerintah mau gantiin Twitter pake Elaelo, UI nya sendiri pake teknik Amati Tiru Plek-ketiplek. Bahasa yang dipake ini ngawur cik, masa ada tab 'Lambe' kan aneh ya," ujar warganet lain.
Baca juga: Soal Pemblokiran Puspem Tana Tidung, Polres KTT Harap Permasalahan Diselesaikan dan Dikomunikasikan
Alasan Pemblokiran X oleh Kominfo

Wacana Kominfo blokir X dan telegram sudah menjadi perhatian warganet yang aktif di kedua media sosial tersebut.
Semuel Abrijani selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo mengatakan, pihaknya tengah mengkaji terkait pemblokiran media sosial X usai adanya kebijkaan yang mengizinkan adanya konten pornografi di platform tersebut.
Kebijakan baru itu disetujui oleh Elon Musk, sehingga pengguna bisa mengunggah konten asusila.
Keputusan ini diumumkan di media sosial X pada akhir Mei 2024 lalu.
"Ini nanti saya pelajari. Pasti diblokir ini kalau sudah membolehkan kayak gini. Makanya kita pelajari," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (14/6/2024).
Ia mengatakan bahwa pihaknya akan menggelar konferensi pers dalam waktu dekat untuk memberikan pengumuman langkah yang diambil pemerintah terkait kebijakan konten pornografi di X.
Semuel mengatakan bahwa penyebaran konten pornografi di X sangat masif, karena itulah pihaknya meminta platform tersebut bersedia menghapus konten-konten dewasa dengan tujuan agar ruang digital tetap sehat.
"Kita bersurat itu ada konten pornografi tolong di-take down. Itu sudah ratusan ribu yang di X itu, yang kita temukan banyak sekali, paling banyak di sana memang," imbuhnya.
Baca juga: Jalani Wajib Lapor Kasus Pornografi, Dea OnlyFans Berharap Tidak Ditahan karena Lagi Hamil 5 Bulan
Semuel mengungkapkan, pemerintah akan menindak tegas setiap platform digital yang tidak mematuhi aturan di Indonesia.
Ketika platform tersebut dinilai tidak memenuhi permintaan pemerintah untuk menghapus konten yang melanggar, maka pemblokiran terhadap platform tersebut menjadi langkah yang akan diambil.
Selain itu, pemblokiran akan dilakukan pada platform secara keseluruhan, dan tak hanya berfokus pada konten atau akun pengunggah konten.
"Kalau memang itu menjadi kebijakan ya mereka harus siap-siap untuk hengkang," ujar Semuel.
"Ini kita jalankan aturan, pemerintah kan wajib menjalankan aturan. Jadi yang kita blok ya X-nya, enggak bisa saya blok kontennya," tambahnya.
Semuel menyatakan, bila platform X tak mau mematuhi aturan terkait penghapusan konten pornografi, maka pengguna harus bersiap untuk bermigrasi ke platform lain.
"Jadi sekali lagi kalau X tidak patuh ya X-nya ditutup. Penggunanya mohon maaf mulai siap-siap migrasi saja ke (platform media sosial) yang lainnya," katanya.
"Atau paling enggak mungkin bisa memicu kita untuk membuat (platform) sendiri, kan mumpung lowong nih," ucapnya.
(*)
Baca berita Tribun Kaltara terkini di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.