Berita Kaltim Terkini

Ibu-ibu Berdaster Geruduk Kantor Gubernur Kaltim, Protes Jual Beli Buku Paket dan LKS di Sekolah

Ketika ibu-ibu berdaster menggeruduk Kantor Gubernur Kaltim, protes praktik jual beli buku paket dan Lembaran Karya Siswa (LKS) di sekolah.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Ketika ibu-ibu berdaster menggeruduk Kantor Gubernur Kaltim, protes praktik jual beli buku paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) di sekolah. 

"Biasanya kan buku bisa dipakai turun-temurun," ujarnya.

Misalnya, anak kelas 5 yang naik kelas 6 bisa pinjam buku dari kakak kelasnya, tidak perlu membeli baru.

"Menurut saya, biaya Rp 600 ribu untuk buku paket terlalu mahal, apalagi banyak buku yang masih bagus tapi akhirnya dibuang begitu saja," tutur Sida.

Lanjutnya, saat ini anaknya bersekolah di salah satu SD swasta, yang mau tidak mau harus membayar SPP bulanan dan biaya pendaftaran ulang yang terus menerus setiap naik kelas. "Kasihan ibu-ibu yang lain.

Baca juga: Himpunan Nelayan Protes ada Biaya Administrasi Perahu Rp50 Ribu di Kantor Kelurahan Nunukan Utara

Biaya SPP saja sudah mahal, ditambah lagi dengan biaya daftar ulang dan buku paket yang mahal. Ini menjadi beban yang berat bagi orangtua," pungkasnya.

Dikawal Polwan

Personel Polsek Samarinda Ulu beserta Personel Polwan, Personel Sat Samapta dan Sar Lantas Polresta Samarinda turun mengamankan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kaltim.

Wakapolsek Samarinda Ulu, AKP Marthen Roson memipin langsung dalam pengamanan aksi unjuk rasa.

Ia menyatakan, pihaknya selalu siap mengawal aspirasi maayarakat selama dilakukan dengan tertib dan damai.

"Kami berterima kasih kepada seluruh peserta aksi yang telah menjaga situasi tetap kondusif," ungkapnya.

Menurut AKP Marthen Roson, bahwa pengamanan yang dilakukan pihaknya ini adalah bentuk tanggungjawab pihaknya untuk memastikan keselamatan dan ketertiban selama berlangsungnya aksi.

"Kerjasama antara pihak kepolisian dan para pengunjuk rasa sangat penting untuk menjaga keamanan dan kelancaran setiap aksi di wilayah hukum Polsek Samarinda Ulu," imbuhnya.

Satu jam menggelar aksi di depan Kantor Gubernur, para ibu-ibu ini akhirnya bertemu dengan jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Samarinda, Abdul Rozak mengatakan bahwa keluhan para orang tua murid tersebut telah didengarkan.

Baca juga: Viral di Medsos Truk Tabrak Gedung Kesenian Balikpapan, Ibu-ibu Asyik di PhotoBooth Teriak Berlarian

Meskipun SD masuk ranah Disdik Samarinda, namun pihaknya tetap menerima aspirasi yang disampaikan kaum ibu tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved