Berita Tana Tidung Terkini

Perempuan di Tana Tidung Harus Melek Politik, Nur Asyikin: Sudah Ada Payung Hukumnya

Berdasarkan data KPU Tana Tidung, untuk DPT Pilkada di Tana Tidung 19.419 orang, dari total ini 47 persen pemilih perempuan.

|
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ RiSMAYANTI
Nur Asikin Dosen Hukum di UBT (Universitas Borneo Tarakan) ajak perempuan di Tana Tidung aktif terlibat saat Pilkada 2024. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dalam pelaksanaan Pilkada 2024 tentu ada regulasi hukum yang mengatur tentang keterlibatan perempuan dalam dunia politik praktis.

Jika berbicara hukum yang mengatur terkait keterlibatan perempuan di Pilkada 2024, Nur Asyikin selaku Dosen Hukum di Universitas Borneo Tarakan (UBT ) mengatakan kepada TribunKaltara.com Sabtu (27/7/2024) mengatakan,  banyak undang-undang yang membahas terkait hal tersebut.

"Sebenarnya memang perempuan itu dari sisi payung hukumnya untuk aktif atau terlibat di dunia politik itu sudah ada seperti undang-undang dasar, undang-undang partai politik dan sebagai," kata Nur Asyikin.

"Sekarang tinggal bagaimana teman-teman perempuan ini bisa mengekspresikan dirinya untuk terlibat di politik," sambung Nur Asyikin.

Baca juga: 51,64 Persen Perempuan di Kalimantan Utara Berstatus Pekerja, Begini Penjelasan BPS 

Berdasarkan data yang disampaikan KPU Tana Tidung,  jumlah DPT di Tana Tidung 19.419 orang dan hampir setengah dari itu sekitar 47 persen adalah pemilih perempuan

"Kalau melihat dari data yang di sampaikan oleh KPU Tana Tidung sebenarnya tingkat partisipasi perempuan itu lebih tinggi dibanding laki-laki," ungkapnya.

Hal ini menunjukkan masih banyak perempuan di Tana Tidung yang sadar akan politik.

"Artinya kan sebenarnya kesadaran perempuan untuk terlibat di dunia politik itu cukup aktif," ujar Nur Asyikin.

Menurutnya, letak geografis Kabupaten Tana Tidung yang berada di tengah membuat arus informasi lebih terbatas.

Baca juga: Dinilai Berjasa, 5 Perempuan di Kalimantan Utara Ini Diganjar Penghargaan

"Sebenarnya mungkin karena Tana Tidung  ini secara geografis ini kan agak berada di tengah-tengah sehingga arus informasi itu tidak langsung masuk," tuturnya.

Selain itu, dobel peran yang dimiliki juga terkadang menjadi permasalahan utama yang membuat banyak perempuan lebih mementingkan disatu peran saja.

"Sebenarnya permasalahan perempuan yaitu punya peran domestik sama peran publik, peran domestik ini kan sebenarnya lebih mendominasi," imbuhnya.

Ia menambahkan hal itu lah yang membuat perempuan cenderung lebih apatis.

"Makanya kenapa ibu-ibu ini jarang mau terlibat dalam dunia publik karena sudah sibuk di dunia domestiknya, itu lah sekilas kalau kita melihat penyebab mereka itu jadinya apatis," tambahnya.

Ia menjelaskan perempuan di Tana Tidung hanya perlu pendampingan lebih agar lebih sadar dengan politik.

Nur Asyikin 27072024
Nur Asyikin Dosen UBT Minta Perempuan di Tana Tidung Aktif terlibat saat Pilkada 2024.
Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved