Berita Tana Tidung Terkini

KPH Bentuk 17 Kelompok Masyarakat Peduli Api di Tana Tidung, Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan

Dalam mencegah karhutla di Tana Tidung Kalimantan Utara, KPH Tana Tidung bentuk 17 kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA).

Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ISTIMEWA
Masyarakat Peduli Api- UPTD KPH Tana Tidung saat lakukan ground check di lahan yang ada di Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Kamis (7/8/2025). UPTD KPH Tana Tidung libatkan 17 MPA pantau hotspot di KTT. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG -Salah satu upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tana Tidung membentuk 17 kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar di sejumlah desa di Tana Tidung Kalimantan Utara. Diantaranya Desa Sapari, Desa Rian Rayo, Desa Sebawang, dan Desa Rian.

Kepala UPTD KPH Tana Tidung, Syafarudin melalui A’ang Gunaifi, Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama, mengatakan keberadaan MPA menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi awal dan membantu penanganan karhutla di wilayah desa.

“Kalau di desa ada informasi yang kami belum dapat, dan mereka duluan yang dapat, mereka melapor ke kami. Kalau kami kekurangan personel, MPA ini juga kami ajak dalam penanganan Karhutla,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).

A’ang menjelaskan, setiap anggota MPA telah dibekali pelatihan dan simulasi penggunaan peralatan pemadaman, meski peralatan masih tersimpan di UPTD KPH Tana Tidung.

Baca juga: Penanganan Karhutla KPH Malinau Meningkat Tahun 2023, Program MPA Digelontorkan Rp 882 Juta

“Kalau mereka tidak paham cara gunakan alat, tentu akan sulit. Karena itu, kami lakukan simulasi penggunaan alat di desa-desa. Ke depannya, setiap desa yang sudah memiliki MPA akan mendapat pelatihan ini,” jelasnya.

Selain itu, MPA juga dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi pencegahan Karhutla kepada warga, termasuk pembagian leaflet dan edukasi langsung di lapangan.

Menurut A’ang, sinergi MPA dengan UPTD KPH membuat pengawasan Karhutla di Tana Tidung lebih optimal, apalagi sebagian besar masyarakat memiliki kearifan lokal dalam membuat sekat bakar untuk mencegah meluasnya api.

“Bisa dibilang Karhutla di Tana Tidung masih terkendali, salah satunya karena masyarakatnya paham cara mengendalikan api,” pungkasnya.

Diketahui keberadaan MPA ini menjadi bagian penting dari strategi pengendalian Karhutla berbasis masyarakat.

(*)

Penulis : Rismayanti 

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved