Berita Tana Tidung Terkini

Irau Ke-7 Tana Tidung Dibuka, Jadi Momen Mengenang Sejarah

Penyambutan Ajung Berambang Padau Talu Dulung di Pelabuhan Keramat menjadi penanda dibukanya Irau ke 7 Kabupaten Tana Tidung pada Hari Rabu (21/8).

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com/Rismayanti
Masyarakat Penuhi Area Lapangan RTH Djoesoef Abdullah untuk Menyaksikan Pagelaran Budaya Salah Satunya Tari Kolosal, Rabu (21/8/2024). (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.CON, TANA TIDUNG - Penyambutan Ajung Berambang Padau Talu Dulung di Pelabuhan Keramat menjadi penanda dibukanya Irau ke Tujuh Kabupaten Tana Tidung pada Hari Rabu (21/8/2024).

Pembukaan Irau ke Tujuh Kabupaten Tana Tidung berlangsung meriah dengan dipenuhi masyarakat yang hadir di sekitar Lapangan RTH Djoesoef Abdullah untuk menyaksikan penampilan hiburan budaya  dari lebih dari 200 siswa-siswa SMA se-Kabupaten Tana Tidung.

Adapun rangkaian yang pembukaan Irau ke Tujuh yang menjadi atensi masyarakat adalah arak-arakan miniatur mahligai kerjaan, tarian kolosal dan kesenian rudot yang merupakan bagian dari budaya dua suku asli Kabupaten Tana Tidung yaitu suku Tidung dan Belusu.

Disampaikan Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali yang juga sebagai Pangiran dalam prosesi kebudayaan ini kepada TribunKaltara.com Rabu (21/8/2024), Irau adalah momentum untuk mengenang sejarah berdirinya Kabupaten Tana Tidung.

Baca juga: Pembukaan Irau Hari Ini, Aktivitas Speedboat Reguler Rute KTT-Tarakan Dialihkan ke Pelabuhan Lama

Ajung Berambang Padau Talu Dulung Dilepas Melalui Pelabuhan Sesayap Hilir untuk Memutari Sungai Sesayap, Senin (19/8/2024). (TribunKaltara.com/Rismayanti)
Ajung Berambang Padau Talu Dulung Dilepas Melalui Pelabuhan Sesayap Hilir untuk Memutari Sungai Sesayap, Senin (19/8/2024). (TribunKaltara.com/Rismayanti) (TribunKaltara.com/Rismayanti)

"Irau merupakan sebuah prosesi perayaan atau pesta rakyat dalam memperingati momen-momen bersejarah di suatu daerah yang ada di Kalimantan Utara, termasuk dalam memperingati sejarah berdirinya Kabupaten Tana Tidung," ujar Ibrahim Ali.

Tidak hanya merayakan Irau ke Tujuh, diselenggarakannya acara budaya ini juga merupakan rangkaian dari perayaan HUT Kabupaten Tana Tidung yang ke 17 tahun yang jatuh pada 10 Agustus 2024.
 
"Irau tahun ini juga bentuk syukur atas HUT Kabupaten Tana Tidung yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah untuk dapat dirayakan bersama seluruh masyarakat Upun Taka dan sekitarnya," ungkapnya.

Pada prosesi pembukaan Irau ke Tujuh Kabupaten Tana Tidung dimulai dengan acara penyambutan Ajung berambang serta prosesi adatnya yaitu ngempalow, pengangkatan nasi wasur dan mahligai yang merupakan bagian dari tradisi dan warisan budaya yang harus dilestarikan.

Dijelaskan Ibrahim Ali, ngempalow  merupakan tradisi silaturahmi, sedangkan pengangkatan nasi wasur merupakan simbol dan harapan baik dari masyarakay Kabupaten Tana Tidung.

"Ngempalow merupakan momen di mana kita berkumpul dan mempererat tali silaturahmi, pengangkatan nasi wasur simbol dari doa dan harapan kita untuk kesejahteraan, kemakmuran, dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Tana Tidung," jelasnya.

"Melalui prosesi ini, kita berharap agar segala urusan dan kegiatan yang kita jalani diberkahi dan dilancarkan oleh tuhan yang maha kuasa," sambungnya.

Ia juga menerangkan makna dari arakan mahligai adalah bentuk penghormatan dan rasa syukur dengan do'a-do'a dan ritual khusus.

Baca juga: Awali Prosesi Adat Irau, Ajung Berambang Padau Talu Dulung Diturunkan di Sungai Sesayap Tana Tidung

"Adapun mahligai dimana kita melaksanakan doa dan ritual khusus sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur, semoga dengan pelaksanaan ritual ini, kita mendapatkan berkah dan perlindungan dalam setiap langkah yang kita ambil," terangnya.

Ia mengajak seluruh masyarakat memanfaat kan Irau ke Tujuh Kabupaten ini untuk lebih mengenal tradisi adat istiadat yang merupakan warisan budaya nenek moyang.

"Melalui acara ini, mari kita manfaatkan kesempatan untuk merasakan keindahan dan keunikan tradisi serta adat istiadat yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita, mari kita rayakan dengan penuh semangat, kebahagiaan, dan rasa syukur," tutupnya.

(*)
Penulis : Rismayanti

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved