Polda Kaltara Gelar Gladi Sispamkota, Persiapan Pengamanan Pilkada 2024, Diikuti TNI dan Satpol PP

 TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Sebagai persiapan menjelang pengamanan Pilkada 2024, Polda Kaltara bersama Polresta Bulungan menggelar gladi Sispamkota (sistem pengamanan kota) di Lapangan Agatish Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu (21/08/2024).

Gladi yang diikuti ratusan personel Polda Kaltara dan Polresta Bulungan ini dipimpin langsung Karoops Polda Kaltara Kombes Pol. Yohanes Jalung Siram, dan Kapolresta Bulungan Kombes Pol Agus Nugraha.

Tak hanya personel polri, gladi Sispamkota juga diikuti puluhan personel TNI, Dishub dan Satpol PP Kalimantan Utara.

Karo Ops mengatakan, latihan Sispamkota dilaksanakan selama 2 hari. Mulai 21 Agustus, hingga hari ini, Kamis, 22 Agustus 2024.

Baca juga: Resmi Mengemban Tugas, Kapolda Kaltara Irjen Hary Sudwijanto Fokus Pengamanan Pilkada 2024

"Untuk puncak pelaksanaannya, latihan sekaligus simulasi Sipamkota akan kita laksanakan pada Senin, 26 Agustus 2024 di tempat yang sama (Lapangan Agatis)," ungkap Yohanes.

Dalam pelaksanaanya, nampak terlihat personel yang terlibat Sispamkota memeragakan berbagai adegan yang telah disusun dalam skenario Sispamkota.

Dikatakan, kegiatan ini bertujuan untuk melatih keterampilan dan kesiapsiagaan personel di lapangan nantinya.

"Ini sebagai gambaran langkah - langkah Kepolisian Polda Kaltara dan jajaran dalam menghadapi setiap tahapan Pilkada serentak tahun 2024 nantinya," imbuh dia.

Dalam arahannya, Karo Ops Polda Kaltara Kombes Pol Yohanes Jalung Siram, menyampaikan agar seluruh personel tidak bosan untuk terus berlatih.

"Lebih baik kita lelah berlatih agar nantinya dalam menghadapi pelaksanaan tugas kita sudah siap. Kemudian agar setiap anggota memahami alur cerita dalam setiap segmen. Karena itu merupakan gambaran yang akan kita laksanakan dan hadapi dalam pengamanan Pilkada nanti," ungkapnya.

Selain personel, dalam gladi ini juga diturunkan sejumlah perlengkapan. Seperti mobil water canon, pemadam kebakaran, dan lainnya.

Dalam gladi ini, berbagai aksi disimulasikan. Seperti pemungutan suara, saat kampanye, pengamanan kotak suara, penghitungan hasil pemilu dan lainnya.

Dari semua itu disimulasikan terjadi kerusuhan aksi massa unjuk rasa atas ketidak puasan yang dirasakan masyarakat atau masing-masing pendukung kandidat ataupun masyarakat.

(*)

Penulis: Edy Nugroho