Berita Nunukan Terkini

Rugi Miliaran Rupiah, Pembudidaya Rumput Laut di Nunukan Minta Tertibkan Pemukat Gunakan Jangkar

Pembudidaya rumput laut lakukan RDP dengan DPRD Nunukan membahas soal adanya pemukat rumput laut yang pakai jangkar, hal ini sangat merugikan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Ketua Asosiasi Pembudidaya Rumput Laut Kabupaten Nunukan, Muhammad Hisyam, menunjukkan barang bukti jangkar yang nempel pada fondasi pembudidaya rumput laut dalam RDP di ruang Ambalat I DPRD Nunukan, Jumat (27/09/2024), siang. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Puluhan Pembudidaya Rumput Laut di Nunukan, Kalimantan Utara mendesak Pemprov Kaltara untuk tertibkan pemukat rumput laut yang menggunakan jangkar. Ini mengakibatkan kerugian milliaran rupiah,

Tuntutan itu disampaikan oleh puluhan Pembudidaya Rumput Laut dalam rapat dengar pendapat (RDP) di ruang Ambalat I DPRD Nunukan.

Ketua Asosiasi Pembudidaya Rumput Laut Nunukan, Muhammad Hisyam, mengatakan belakangan ini banyak fondasi pembudidaya rumput laut rusak diduga akibat ulah pemukat rumput laut yang menggunakan jangkar.

Menurutnya, akitvitas pemukat rumput laut yang menggunakan jangkar mulai masif dua tahun belakangan ini.

Baca juga: Sempat Demonstrasi ke Dewan, Asmin Laura Tegaskan Bupati Nunukan tak Bisa SK-kan Harga Rumput Laut

"Sebelumnya pemukat itu gunakan pancang dan akhirnya banyak yang beralih pakai jangkar. Mungkin lebih efektif dan efisien pakai jangkar. Tapi kami pembudidaya rugi, karena banyak fondasi yang rusak yang kami duga kuat akibat jangkar nempel di fondasi kami," kata Muhammad Hisyam kepada TribunKaltara.com, Jumat (27/09/2024), pukul 13.00 Wita.

Dalam RDP tersebut, Muhammad Hisyam menunjukkan barang bukti jangkar yang menempel pada fondasi rumput laut mereka yang rusak.

"Metode memukat pakai jangkar itu merusak sekali fondasi pembudidaya rumput laut. Kalau sudah sangkut jangkar di tali fondasi, hanya dua pilihannya, pukatnya yang dia potong atau fondasi kami dipotong. Kami punya bukti video dan foto jangkar yang nempel di fondasi kami," ucapnya.

Muhammad Hisyam menyebut ada sekira 50-an jangkar yang mereka temukan menempel pada fondasi rumput laut.

Dia meminta Pemprov Kaltara segera menyikapi persoalan pemukat rumput laut di Nunukan.

Ketua Asosiasi Pembudidaya Rumput Laut Kabupaten Nunukan, Muhammad Hisyam, menunjukkan barang bukti jangkar yang nempel pada fondasi pembudidaya rumput laut dalam RDP di ruang Ambalat I DPRD Nunukan, Jumat (27/09/2024), siang.
Ketua Asosiasi Pembudidaya Rumput Laut Kabupaten Nunukan, Muhammad Hisyam, menunjukkan barang bukti jangkar yang nempel pada fondasi pembudidaya rumput laut dalam RDP di ruang Ambalat I DPRD Nunukan, Jumat (27/09/2024), siang. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Lantaran kata dia, kerugian Pembudidaya Rumput Laut di Nunukan bisa mencapai miliaran rupiah akibat fondasi rumput laut yang rusak.

"Satu fondasi minimal Rp30 juta tergantung lokasinya. Bahkan ada yang sampai Rp70 juta. Bayangkan aja kalau terbongkar 200 fondasi. Memang 200 fondasi yang rusak tidak semua akibat pemukat jangkar, ada juga karena gelombang laut tinggi. Tapi 50-an jangkar yang nempel di fondasi bisa jadi tolak ukur, bahwa masalah ini serius," ujarnya.

Muhammad Hisyam mengaku tak mempermasalahkan keberadaan pemukat rumput laut.

Namun, metode memukat rumput laut yang menggunakan jangkar dianggap merugikan pembudidaya rumput laut.

"Harusnya simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Tidak ada satu persen pun keuntungan yang kami dapatkan dari pemukat. Tapi pemukat mengambil keuntungan sebesar-besarnya pada pembudidaya, karena apa yang mereka mau pukat kalau tidak ada yang budidaya rumput laut. Kami minta kembali pakai pancang," tuturnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved