Berita Kaltara Terkini

Optimis Ekonomi Tumbuh Positif, Pemprov Kaltara Fokus Pengendalian Inflasi di Semester II 2024

Pemprov Kaltara optimis ekonomi akan tumbuh positif pada semester II 2024 ini. Bahkan lebih meningkat dibanding semester sebelumnya tahun ini.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com
ilustrasi - Inflasi Kaltara di Agustus 2024 terjaga di angka 1,59 persen. (Tribunkaltara.com) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara optimis ekonomi provinsi ini akan tumbuh positif pada semester II 2024 ini.

Bahkan lebih meningkat dibanding semester sebelumnya tahun ini.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kaltara, Burhanuddin mengungkapkan, sesuai laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara mencatat inflasi year-on-year (y-on-y) yang terjaga di angka 1,59 persen pada Agustus 2024. 

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Nunukan, mencapai 1,84 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,24. 

Baca juga: Inflasi Kaltara Agustus 2024 Capai Angka 1.59 Persen, Lebih Rendah dari Bulan Sebelumnya

Di sisi lain, Tanjung Selor mencatat inflasi terendah, yakni 0,64 persen dengan IHK 104,54. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau (2,48 persen), disusul oleh kelompok pakaian dan alas kaki (2,87 persen).

Burhanuddin mengungkapkan bahwa pengendalian inflasi harus tetap menjadi prioritas, terutama di sektor pangan dan energi. 

"Meski inflasi terkendali, kenaikan harga pangan perlu mendapatkan perhatian khusus untuk menjaga daya beli masyarakat," kata Burhan yang merujuk data BPS Provinsi Kaltara.

Selanjutnya adalah kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2024, yang mencapai 113,36, naik 0,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini dipengaruhi oleh subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat yang mencatatkan NTP tertinggi sebesar 180,19, menunjukkan peningkatan kesejahteraan bagi petani di sektor ini.

“Peningkatan NTP menjadi sinyal positif, terutama bagi para petani di sektor perkebunan. Namun, pemerintah tetap harus mendukung mereka dengan akses yang lebih baik terhadap teknologi dan pasar,”terangnya. 

Sementara, sektor perdagangan luar negeri tetap menunjukkan hasil yang positif dengan ekspor pada Agustus 2024 mencapai US$ 136,62 juta, sedangkan impor sebesar US$ 80,21 juta. Hal ini menghasilkan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 56,40 juta.

“Surplus perdagangan adalah pencapaian yang perlu diapresiasi, namun kita tidak boleh berpuas diri. Pemerintah harus terus mendorong ekspor komoditas unggulan dan mencari pasar baru untuk produk-produk lokal,” terangnya. 

Burhanuddin menggarisbawahi beberapa langkah strategis yang harus diambil dalam menanggapi data ekonomi Agustus dan September 2024. 

Pertama, penting untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi transportasi dengan memperbaiki infrastruktur dan layanan transportasi udara serta laut guna memperkuat konektivitas antarwilayah, terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau. 

Selanjutnya, promosi wisata internasional perlu dikembangkan secara agresif, disertai kolaborasi dengan pelaku industri untuk menarik lebih banyak wisatawan, serta perbaikan infrastruktur pariwisata untuk mendukung kenyamanan pengunjung. 

Ia menambahkan, peningkatan kinerja ekspor menjadi fokus dengan memperkuat rantai pasok komoditas unggulan seperti perkebunan dan perikanan, serta mendorong inovasi dalam produksi dan kualitas produk ekspor untuk meningkatkan daya saing di pasar global. 

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved