Berita Tarakan Terkini

Harga Jual Rumput Anjlok Adanya Biaya Penyusutan 50 Persen, Hamzah: Ditentukan Pabrik Bukan Kami

Dalam menentukan harga jual rumput laut harus sesuai dengan mekanisme pasar dan yang menentukan harga itu pabrik bukan dari supplier atau pemasok.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Hamzah, supplier rumput laut asal Tarakan Kalimantan Utara. 

Ditanya mengapa petani sebaiknya menjual dalam kondisi kering sekaligus, Hamzah menjawab bahwa misalnya dijual Rp13.000 per kg atau Rp14 ribu per kg dalam kondisi kering dibandingkan dalam kondisi basah harga jual Rp7.500 per kg, petani lebih memilih menjual dalam kondisi masih basar. Alasannya karena berkaitan dengan ukuran timbangan.

“Kalau jual berat. Dan petani tidak terlalu repot menjemur. Harga Nunukan dan Tarakan selisinya jauh. Bisa sampai Rp4 ribuan selisih. Nunukan sekarang Rp10 ribu per kg kering. Tarakan Rp7.500 per kg basah,” jelasnya.

Di Tarakan juga ia membedakan kualitas produksi di Tanjung Pasir dan Pantai Amal. Di Tanjung Pasir, harga rumput laut lebih mahal dan mengikuti harga Nunukan karena kualitas yang dijual.

“Kualitasnya lumayan kering dari Pantai Amal. Makanya petani rumput laut juga harus perhatikan kualitasnya, makanya kami juga bahas aturan standar rumput laut yang keluar nanti pemerintah yang buat lewat pergub,” jelasnya.

Ia sendiri mewakili pengusaha meminta pemerintah membuat aturan terkait kadar kualitas rumput laut yang bisa keluar dari Kaltara dalam bentuk Pergub. Karena rumput laut tidak hanya diproduksi Tarakan tapi juga di Nunukan. Bahkan produksi Nunukan beda dua kali lipat dari Tarakan.

“Ini prosesnya sudah lama kami ajukan hanya saja belum ada lampu hijau pemerintah. Beberapa bulan ini kami intesn dan katanya diusahkan dipercepat karena ke depan mau diekspor lewat pintu Tarakan,” ujarnya.

Baca juga: Sempat Demonstrasi ke Dewan, Asmin Laura Tegaskan Bupati Nunukan tak Bisa SK-kan Harga Rumput Laut

Hamzah mengatakan, saat ini Tarakan bisa ekspor langsung hanya saja belum ada lagi buyer yang mau ke Tarakan dan saat ini masih bergantung ke Surabaya dan Makassar.  

“Kiblat rumput laut itu Makassar karena yang besar dikirim ke Makassar dan di Indonesia pabrik terbesar juga di Makassar, itu yang mengatur harga,” tukasnya. 

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved