Berita Kaltara Terkini

Progres Layanan Dokter Terbang Capai 70 Persen, Dinkes Kaltara Turunkan Berbagai Dokter Spesialis

Kadis Kesehatan Kaltara Usman sebut dokter terbang hingga saat ini progresnya ditaksir telah mencapai angka 70 persen.

|
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/ DESI KARTIKA AYU
Kadis Kesehatan Kaltara Usman sebut dokter terbang hingga saat ini progresnya ditaksir telah mencapai angka 70 persen. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Program layanan dokter terbang di Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ) masih terus dijalankan.
 
Kepala Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Provinsi Kalimantan Utara, Usman menyampaikan untuk program layanan dokter terbang hingga saat ini progresnya ditaksir telah mencapai angka 70 persen.
 
Untuk diketahui, dokter terbang sendiri merupakan salah satu program yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat daerah yang hanya dapat diakses melalui udara atau dengan berjalan kaki.
 
Program dokter terbang menjadi atensi di Kaltara mengingat beberapa daerah di Kaltara juga memiliki akses demikian.

Secara teknis layanan dokter terbang menyasar Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK) wilayah Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan.

 

 

ILUSTRASI Layanan dokter terbang. Sekira 200 warga, sebagian besar merupakan Lansia memanfaatkan layanan kesehatan gratis dokter terbang di Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Selasa (25/7/2023).
ILUSTRASI Layanan dokter terbang. Sekira 200 warga, sebagian besar merupakan Lansia memanfaatkan layanan kesehatan gratis dokter terbang di Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Selasa (25/7/2023). (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI)

Baca juga: Pemprov Kaltara Pastikan Program Layanan Dokter Terbang Kalimantan Utara Tetap Berjalan


 
“Targetnya sampai akhir tahun akan tetap jalan.

Semua sasaran Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK) yang sudah kita rencanakan,” jelas Usman.
 
Sedangkan untuk tenaga kesehatan yang diturunkan yakni dokter spesialis dan itu bergantung dengan kebutuhan wilayah yang akan dituju.
 
“Kalau kebutuhan itu kan tergantung wilayah yang kita tuju ada penyakit apa, nah itu kita datangkan spesialisnya,” sebut Usman.
 
Tapi pada umumnya, layanan kesehatan yang diturunkan yakni dokter spesialis penyakit dalam hingga spesialis mata.
 
“Yang banyak pada umumnya memang rata-rata penyakit dalam, tetapi mata juga sebenarnya banyak,” sambung Usman.
 
Usman mengatakan bahwa program layanan dokter terbang akan tetap akan dijalankan di tahun depan, bahkan ia berharap alokasi anggaran bisa ditingkatkan.
 
“Kita memang berupaya untuk meningkatkan frekuensi dan cakupannya, kalau tahun ini anggarannya sekitar Rp 1,6 Miliar harapannya tahun depan kita usahakan untuk naik,” pungkas Usman.
 

Baca juga: Program Dokter Terbang Sasar Desa di Malinau Selatan Hilir, Dua Layanan Spesialistis Disediakan

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved