Berita Tarakan Terkini
KUPS Agroforestry-Gapoktanhut Sulap Limbah Kelautan dan Perikanan jadi Pakan Ikan dan Ternak
Banyaknya limbah kelautan dan perikanan di Tarakan membuat KUPS Agroforestry-Gapoktanhut Lestari Gunung Selatan bikin pakan ikan dan ternak.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
Babi juga membutuhkan protein sehingga butuh juga pakan yang berpotensi dari limbah itu.
Pun berpotensi juga untuk bisa jadi pakan kucing, namun ini masih harus melalui uji coba dan pengembangan kata Sugeng.
Pembina Kelompok Rumah Produksi Pembuatan Pakan Ikan (Zero Waste) Kampung Satu ini mengungkapkan dalam sehari bisa memproduksi pakan ikan atau pelet bergantung bahan baku. Karena di Tarakan ada dua siklus yakni air jadi dan air mati.
Bahan baku cenderung berada di salah satu siklus air jadi. Tentu di masa itu banyak bahan baku berlimpah. Sehingga produksi sebulan bisa sampai dua kali.
"Ketika mereka informasikan banyak bahan baku, kami sesuaikan kapasitas. Kalau untuk jumlah produksi 100 kg butuh dua jam. Kalau pembuatan tepung protein, dua jam bisa jadi lebih dari 100 kg," terang Sugeng.
Limbah yang dikerjakan adalah kepala udang dan ikan-ikan kecil hasil buangan nelayan dan petambak.
Biasanya mereka saat panen juga cukup banyak menampung ikan yang tak layak jual.
Dalam pengembangannya, limbah ini potensi disulap untuk pakan babi karena yang dibutuhkan konsetrat proteinnya.
Lanjut Sugeng, dari perusahaan sendiri biasanya sebenarnya sebelum ada kerja sama permintaan bahan baku, limbah dikelola internal perusahaan.

Namun karena melihat ini peluang bernilai maka dilakukan kerja sama untuk menciptakan peluang atau potensi. Dan pihak perusahaan dalam hal ini PT SKA bersedia menjadi salah satu penyedia bahan baku.
Bahan baku juga tidak dibeli alias gratis dari pihak perusahaan. Sehingga ada simbiosis mutualisme antara perusahaan dan kelompok usaha ibaratnya.
"Bahkan bahan baku selain gratis, diantarkan pula. Setiap bulan kami ada sekitar 1 ton lebih dibawa ke sini. Bahan baku basah dan menyusut sampai 30 persen," terangnya.
Karena proses pengolahannya dari bahan mentah harus dimasak kemudian dikeringkan lagi.
Kelompok sendiri sebelumnya memiliki kompor modifikasi. Kemudian saat limbah datang langsung dimasak kemudian hasilnya seperti masakan kukusan kemudian dijemur lagi di tempat penjemuran.
"Di kami tidak ada bau udang karena sudah pakai sistem direbus jadi tidak berbau. Penjemurannya juga beda. Setelah dijemur baru diproduksi pakai mesin," paparnya.
limbah
Tarakan
Kalimantan Utara
KUPS Agroforestry-Gapoktanhut Lestari
pakan
ikan
ternak
produksi
CSR
PT Pertamina Patra Niaga
masyarakat
Apel Hari Menara Suar ke-11 Berlangsung Sederhana di Tarakan, Sarana Bantu Navigasi Pelayaran |
![]() |
---|
Selama Sepekan, 10 WNI Asal Nunukan dan Tarakan Ditangkap APMM, Konsulat RI Tawau Turun Tangan |
![]() |
---|
BKPSDM Tarakan akan Analisa Ulang Usulan Honorer R4 Jadi PPPK Paruh Waktu, Keputusan Tetap Wali Kota |
![]() |
---|
Ratusan Honorer Kategori R4 Minta Diusulkan PPPK Paruh Waktu, Harapkan Kebijakan Wali Kota Tarakan |
![]() |
---|
Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Islamic Center, Wali Kota Tarakan Pesan Jaga Kerukunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.