Berita Malinau Terkini

Rencana Pembangunan 100 Tower Transmisi PLTA di Malinau Kaltara, Warga Usulkan Mitigasi Dampak

Studi awal rencana kegiatan pembangunan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi PLTA Mentarang akan melalui 3 kecamatan di Malinau.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Rencana pembangunan jaringan transmisi listrik PLTA Mentarang dari Malinau, Tana Tidung menuju Gardu Induk di Bulungan Kalimantan Utara (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Studi awal rencana kegiatan pembangunan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi atau SUTET PLTA Mentarang direncanakan akan melalui 3 kecamatan di Malinau, Kalimantan Utara ( Kaltara ).

Rencananya pihak perusahaan akan membangun 100 tower transmisi di Malinau tersebar di 3 kecamatan dan 11 desa.

Terkait rencana ini, pertemuan bersama telah digelar, dan warga menyampaikam pentingnya edukasi dan mitigasi terkait dampak yang kemungkinan dihadapi masyarakat di masa mendatang.

Camat Sungai Tubu, Jimmy Sakay menyampaikan perlunya penyampaian yang konsisten kepada masyarakat di sekitar jalur jaringan transmisi.

Baca juga: 580 Tower SUTET PLTA Mentarang Akan Dibangun, Jaringan Transmisi Berdiri Lintas 3 Kabupaten Kaltara

Tidak hanya berkaitan kompensasi lain, juga berkaitan edukasi terkait kemungkinan risiko gelombang elektromagnetik yang banyak dikhawatirkan warga.

"Dari kecamatan kami meminta agar pihak perusahaan benar-benar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Terutama terkait kemungkinan dampaknya, karena saat ini sudah beragam anggapan masyarakat terkait dampaknya," ungkapnya.

Rencananya, Tower SUTET PLTA Mentarang akan didirikan melintasi 3 kabupaten, Malinau, Tana Tidung dan Bulungan dengan total 580 tower dengan rentang 255 kilometer.

Jaringan transmisi ini di direncanakan akan menyuplai tegangan listrik 500kv dari PLTA Mentarang menuju Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi atau GITET di Bulungan.

Untuk satu Tower, luas penggunaan lahan diperkirakan memanfaatkan lahan dengan radius 34 meter. Edukasi diperlukan terutama hal ini merupakan hal yang bari bagi masyarakat.

"Karena ini merupakan hal yang baru bagi masyarakat kita. Sehingga penting disampaikan kepada warga di sekitar, bagaimana dampaknya bagi kesehatan dan langkah-langkah mitigasi bagi masyarakat," ucapnya.

Hal yang sama disampaikan perwakilan warga dalam pertemuan bersama perusahaan PT KHN. 

Warga turut menyampaikan perlunya informasi titik yang akan dilalui Tower dan sebarannya diharapkan tidak melalui permukiman penduduk.

Baca juga: PT KHN akan Studi Pembangunan SUTET di Malinau Akhir Desember 2024, Beri Edukasi kepada Masyarakat  

"Dari kami pasti menyambut baik upaya pembangunan, kita menyarankan adanya penyampaian informasi yang cukup agar program kegiatan ini tidak menimbulkan persoalan nanti," kata perwakil warga asal Sungai Tubu.

Saat ini studi lapangam dijadwalkan akan digelar akhir 2024 hingga 2025.

Menyusul 2025-2026 tahapan pembebasan lahan dan 2027-2030 tahapan pembangunan.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved