Berita Tarakan Terkini

Sayur Sawi di Tarakan Tembus Rp15 Ribu Per Ikat, Pembeli Sebut Masih Mahal Tidak Jadi Beli

Harga sayur sawi di Pasar Gusher Tarakan Kalimantan Utara mencapai Rp 15 ribu per ikat. Harga ini dianggap mahal oleh pembeli, sehingga beli yang lain

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Harga sayuran di pasaran di Tarakan Kalimantan Utara masih belum alami penurunan. Termasuk juga komoditas cabai dan bawang merah. 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN- Tak hanya harga telur ayam saja yang masih belum alami penurunan pasca Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Tarakan Kalimantan Utara, tapi juga harga sayuran, salah satunya sawi.

Untuk harga sayuran sawi hingga saat ini masih Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu perikat, padahal sebelumnya hanya Rp 7 ribu perikat. Dengan harga yang masih belum turun ini masih dianggap pembeli masih mahal.

Diyah salah satu pembeli di Pasar Gusher diwawwncarai mengakui  harga barang  di pasar masih belum turun, mulai dari sawi dan cabai. Melihat harga yang masih dianggap mahal, ia pun tidak jadi membeli sayur sawi. Sebab sebagai ibu rumah tangga ia harus pandai dalam mengelola pengeluaran keuangan bagi kebutuhan keluarganya.

"Tentunya pengeluaran banyak. Jadi pintar-pintar disiasati. Biasa masak sawi jadi masak yang lain. Mudahanlah cepat turun, ini jeritan hati mamak-mamak," tukasnya. 

Baca juga: Tanaman Sayuran Sawi di Desa Tanjung Buka Bulungan Terendam Air, Petani Gagal Panen 

Diyah mengatakan, harga cabai saja saat ini masih ia anggap mahal, karena harga cabai Rp 130 ribu per Kg dan harga ikan masih stabil.

"Mahal cabai. semua masih mahal. Baru sayuran juga stok sedikit. Kami habis belanja ikan. Ikan masih stabil harganya," ujar Diyah, warga Juata Kerikil  Tarakan.

Belum turunnya harga sayuran diakui Ika, salah satu penjual sayuran di Pasar Gusher Tarakan. Ia mengatakan harga sayur sawi Rp 15 ribu per ikat.

"Sampai sekarang belum turun untuk sayur sawi per ikat masih Rp14 ribuan sampai Rp15 ribuan. Dulu sebelum naik padahal masih di kisaran Rp7 ribuan," kata Ika penjual sayur di Pasar Gusher Tarakan.

Ika mengatakan, harga masih belum turun dimungkinkan stok yang  dipasok dari Juata dan Kampung Enam Tarakan kurang karena faktor cuaca.

Diyah warga Tarakan 03012024.jpg
Diyah, warga Juata Kerikil Kota Tarakan saat berbelanja dan akui harga masih tinggi pasca Nataru.

Jika pun nanti mengalami penurunan hanya di kisaran Rp1000 per ikatnya. Sedangkam untuk pembeli, diakui Ika, masih sama dan normal. Konsumsi masyarakat untuk sayuran cukup tinggi. 

"Memang semua jenis sayur rata-rata pada naik harganya," ujarnya.

Komoditas lain, bawang merah misalnya per kilogram Rp50 ribu. Padahal dulu di kisaran Rp45 ribu. Harga bawang merah juga bertahan belum alami penurunan.

"Sekarang memang naik. Kalau cabai juga naik sekarang tembus Rp130 ribu per kg. Dulu harganya Rp70 ribuan sampai Rp80 ribuan," sebutnya.

Kemudian tomat seharga Rp25 ribu per kilogram. Tomat juga alami kenaikan. "Kalau sekarang masih naik harga. Besok-besok mungkin turun," ujarnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved