Berita Tarakan Terkini

Selama Nataru 2024-2025 di Kaltara, Ada Satu Speedboat Reguler Dilaporkan Sempat Alami Trouble Mesin

Sudirman Staf BPTD Wilayah XVIII Kaltim-Kaltara Kemenhub sebut selama pelaksanaan Nataru 2024-2205 ada satu speedboat reguler yang trouble mesin.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Tampak aktivitas penumpang di Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan, Kalimantan Utara mulai terlihat normal pasca Nataru. (Natal dan Tahun Baru). 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN – Sepanjang liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru) 2024-2025, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Provinsi Kaltim-Kaltara Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memantau dan mencatat kejadian khusus. Salah satunya ada speedboat reguler yang alami masalah mesin.

Dikatakan Sudirman, Staf BPTD Wilayah XVIII Kaltim-Kaltara yang ditemui di Pelabuhan Tengkayu Satu Tarakan menyampaikan secara umum sampai selesainya Nataru semua berjalan dengan lancar. Namun satu speedboat reguler dilaporkan yang mesin mengalami trouble.

"Kami konfirmasi ke nakhoda yang lebih paham dan informasinya memang ada trouble mesin dan dievakuasi oleh rekan speedboat yang lain. Hanya saja karena arus kencang jadi menabrak kacanya. Jadi murni kondisi alam," papar Sudirman.

Berdasarkan pantauan pengawasan ada 54 speedboat reguler yang melayani lintasan 6 trayek dan tidak ditemukan adanya over kapasitas penumpang. Untuk penumpang yang masuk dalam manifest sesuai dengan jumlah kursi yang ada dalam speedboat.

Baca juga: Arus Balik Penumpang Nataru di Tarakan Turun Dibanding Tahun Lalu, 54 Speedboat Layani 6 Trayek

Sudirman melanjutkan juga saat ini arus balik sudah mulai turun dan berangsur normal karena saat ini juga sudah selesai masa libur. 

"Puncaknya arus balik 2 Januari kemarin. Kalau lonjakan penumpang selama Nataru kemarin keberangkatan di H-3 ada 2.330 penumpang, naiknya sekitar 2 persen. Kedatangan puncak di H-5 jumlah 2.141 penumpang, naiknya sama dengan tahun lalu hampir sama," paparnya.

Kemudian kembali disinggung lebih detail soal kapasitas penumpang dan spesifikasi Gross Tonnage (GT) atau ukuran volume kapal, ia menjelaskan bahwa besaran GT tak menjadi tolok ukur jumlah penumpang.

"Jadi kapasitas penumpang tergantung jumlah kursi disediakan, tidak melihat GT. Tergantung ruangan disediakan untuk jumlah kursi. GT itu untuk tonase beratnya kapal sekian ton, bukan menentukan, tolok ukur penumpang," ujarnya.

Yang jelas untuk menentukan standar jumlah kursi dan luas ruangan sudah ada standar pelayanan minimum dan sudah ada perhitungan teknis.

"Ini ada bagiannya sendiri yang membidangi yang lebih paham. Ada hitungan teknisnya," tukasnya.

 (*)

Penulis: Andi Pausiah

 

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved