Berita Tana Tidung Terkini
Manfaatkan Mobil, Muhamad Rais Berjualan Minuman Dingin jadi Favorit Masyarakat Tana Tidung Kaltara
Punya mobil dan ingin dimanfaatkan menjadi sumber penghasilan tambahan, mungkin berjualan minuman atau makanan menggunakan mobil bisa jadi pilihan.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Punya mobil dan ingin dimanfaatkan menjadi sumber penghasilan tambahan, mungkin berjualan minuman atau makanan menggunakan mobil bisa jadi pilihan.
Seperti yang dilakukan Muhamad Rais reseller Sukha Coffee yang berjualan menggunakan mobil di Jl Perintis, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ) tepatnya di samping Lapangan RTH Djoesoef Abdullah.
Muhamad Rais mengungkap kepada TribunKaltara.com awal terpikir untuk berjualan minuman menggunakan mobil karena terinspirasi dari sosial media sekaligus juga untuk memanfaatkan fasilitas yang ia miliki.
"Untuk konsepnya ini saya dapat dari sosial media berjualan menggunakan booth car jadi saya karena kebetulan terbentur dengan masalah modal makanya berusaha menggunakan fasilitas yang ada," ungkap Muhamad Rais, Selasa (14/1/2025).
Baca juga: Jelang Nataru, Satpol PP Nunukan Tarik 2.215 Makanan dan Minuman Kedaluwarsa di Sejumlah Toko
Ia menerangkan minuman dingin yang kini jadi salah satu kegemaran masyarakat Tana Tidung ini merupakan hasil kerja sama dengan owner Sukha Coffee yang ada di Jl Markoni Kota Tarakan.
"Kita sistemnya kerjasama bermitra kami punya salah satu owner di Tarakan dia lah yang membuat dan kami sebagai penjual dilapangan," terangnya.
Adapun nama Sukha sendiri diambil dari bahasa Bali yang artinya Bahagia, sehingga diharapkan dengan meminum produk Sukha konsumen akan merasa bahagia.
"Jadi yang saya tau dari owner-nya nama Sukha itu sendiri berasal dari bahasa Bali artinya bahagia jadi setiap orang yang beli baik itu kopi atau coklat mereka pasti bahagia atau senang," lanjutnya.
Ia mengatakan sebelum mulai usahanya, ia terlebih dahulu mengamati atau mencari tahu lokasi strategis serta target pasar yang dituju.
"Sebelumnya kami riset dulu tempat itu selain itu kami juga riset sasarannya siapa yang kita tuju untuk menjual ini," katanya.
Dari hasil riset yang ia lakukan itu lah akhirnya ia bersama istri memilih lapangan RTH Djoesoef Abdullah sebagai tempat berjualan.
Lantaran lapangan RTH Djoesoef Abdullah sering dijadikan tempat kumpul bagi masyarakat Tana Tidung terutama bagi kaum muda.
"Kalau saya lihat di KTT ini banyak kalangan anak-anak muda dan mereka biasanya nongkrong di lapangan RTH ini dari situ saya mendapatkan peluang berjualan di depan RTH ini," imbuhnya.
Ia menyebutkan mulai melakukan riset di bulan Agustus 2024 dan di 31 Oktober 2024 baru lah ia memulai peruntungan dengan berjualan di lapangan RTH Djoesoef Abdullah Tideng Pale.
"Saya mulai itu sebenarnya mulai bulan Agustus itu saya sudah riset dan mulai terjun langsing itu di 31 oktober itu pertama kali saya berjualan di pinggir jalan," sebutnya.
minuman
Lapangan RTH Djoesoef Abdullah
Tideng Pale
Muhamad Rais
sosial media
Tana Tidung
Kaltara
Sukha Coffee
mobil
Pembangunan Rumah Adat Tidung Kaltara di Tideng Pale Sempat Tertunda, Kades Janji Rampung Akhir 2025 |
![]() |
---|
Ekonomi Tana Tidung Kaltara Tumbuh 5,35 Persen, Sektor Sekunder jadi Pendorong Utama |
![]() |
---|
Kisah Didin Komarudin, Honorer 8 Tahun di Tana Lia Akhirnya Resmi Jadi PPPK Tana Tidung Kaltara |
![]() |
---|
554 PPPK Terima SK, Wakil Bupati Sabri Berharap Jadi Amunisi Baru Bagi Pembangunan Tana Tidung |
![]() |
---|
Pemkab Tana Tidung Kaltara Targetkan Zero New Stunting, Anggaran Rp 9,8 Miliar Dialokasikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.