Berita Nunukan Terkini
Puluhan Siswa di Nunukan Alami Diare Usai Santap Menu MBG, Penyedia Makanan: Saya Kurang Tahu
Sebagai penanggung jawab menu makan bergizi gratis (MBG) Nunukan tidak mau meberikan keterangan kepada publik soal anak diarea usai makan MBG.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Penyedia menu makanan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) belum memberikan keterangan yang jelas ke publik perihal insiden puluhan siswa dan guru alami diare usai menyantap menu MBG.
Diberitakan sebelumnya, puluhan siswa SDN 003 Nunukan Selatan, mengeluhkan perut mual hingga diare yang diduga akibat menyantap menu MBG pada siang hari di sekolah.
Kejadian yang terjadi pada Senin 13 Januari 2025 itu sudah dinyatakan selesai pasca pihak sekolah memanggil berbagai pihak yang bertanggung jawab dalam penyediaan menu, termasuk Yayasan Abi Al Ummi sebagai vendor MBG, petugas pengawas, dan bagian distribusi.
Namun penanggungjawab penyedia menu MBG untuk wilayah Nunukan Selatan Abi Al Ummi, Orde Baru Hakim mengaku tak mengetahui pasti penyebab insiden tersebut.
Baca juga: Usai Santap Menu Makan Bergizi Gratis, Puluhan Siswa SDN 003 di Nunukan Keluhkan Mual dan Diare
"Saat makanan didistribusikan ke sekolah, saya tidak ada. Anak saya di rumah sakit dan sudah empat hari belum ke dapur," kata Orde Baru Hakim kepada TribunKaltara.com, Sabtu (18/01/2025), siang.
Soal lauk MBG yang sempat dinyatakan basi oleh pihak sekolah, Orde Baru Hakim menuturkan dirinya juga belum bisa memastikan hal tersebut.
"Soal lauk basi atau tidaknya, saya kurang tahu. Mohon maaf, saya belum bisa pastikan dengan jelas bagaimana kejadiannya. Tapi ini akan jadi catatan buat kami," ucapnya.
Diketahui Yayasan Abi Al Ummi Nunukan yang merupakan mitra penyedia menu MBG di wilayah Nunukan Selatan memiliki 30 tukang masak.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SDN 003 Nunukan Selatan, Hairuddin menyebut ada puluhan siswanya bahkan guru yang mengeluhkan sakit perut hingga diare pada Senin 13 Januari 2025, malam.

"Orang tua siswa keluhkan kepada saya. Ada puluhan siswa, karena kelas 3C itu ada 17 anak. Kelas 2B ada 12 anak. Belum lagi kelas lainnya. Keluhan serupa datang dari beberapa guru yang sempat ikut menyantap menu MBG, karena ada siswa yang tidak datang ke sekolah saat itu," ujar Hairuddin.
Keluhan perut mual hingga diare yang dialami siswanya terjadi pada minggu kedua pelaksanaan MBG.
"Minggu pertama, mulai hari Senin sampai Jumat itu bagus saja, tidak ada masalah. Pada minggu kedua hari pertama, Senin malam baru para orang tua siswa keluhkan anaknya mual dan diare," tuturnya.
Pelaksanaan MBG di SDN 003 Nunukan Selatan dibagi menjadi dua sesi, pagi dan siang. Puluhan siswa yang mengeluhkan perut mual hingga diare adalah mereka yang mendapat menu MBG pada sesi kedua.
"Untuk sesi pagi, pihak dapur memasak menu MBG pada dini hari. Sementara untuk sesi siang, dimasak pukul 09.00 Wita. Kata pihak dapur saat itu, lauk pagi berupa ayam kecap masih banyak. Daripada dibuang, jadi mereka alihkan untuk dibagi pada sesi siang," ungkap Hairuddin.
Hairuddin menduga ada menu lauk MBG yang sudah basi dan disantap oleh siswanya.
"Jadi banyak juga siswa saya yang tidak keluhkan sakit perut. Saya duga ada lauk yang basi," imbuhnya.
(*)
Penulis: Febrianus Felis
makan bergizi gratis
PVMBG
Nunukan Selatan
Nunukan
Kalimantan Utara
siswa
guru
diare
SDN 003 Nunukan Selatan
pengawas
Orde Baru Hakim
Hairuddin
3 Desa Baru di Nunukan Kaltara Siap jadi Definitif, Berpeluang Gelar Pilkades Perdana Tahun Depan |
![]() |
---|
Wabup Hermanus Ungkap 6 Agenda Prioritas dalam APBD Perubahan 2025 Nunukan Kaltara |
![]() |
---|
Rancangan Pendapatan APBD-P Nunukan 2025 Turun 5,20 Persen, Wabup Sebut Fokus ke Program Prioritas |
![]() |
---|
5 Perusahaan di Nunukan Siap biayai 600 Jiwa Peserta Non JKN Lewat CSR, Dinkes: Sisa 11.456 Orang |
![]() |
---|
Dua Pelajar Nunukan ke Panggung Nasional, Gaungkan Budaya Tidung di Ajang Duta Budaya Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.