Kapal Perang RI Lumba Lumba
Begini Pesan Pesan Pangkoarmada II, Usai Penyerahan KRI Lumba-Lumba 881 kepada Lantamal XIII Tarakan
Pangkoarmada II pesan ke prajurit KRI Lumba-Lumba 881 waspada, tingkatkan koordinasi sinergitas antar instansi dan junjung tinggi profesionlisme.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN- Usai menyerahkan kapal perang KRI Lumba-Lumba 881 kepada Lantamal XIII Tarakan, Panglima Koarmada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda (Laksda) TNI Ariantyo Condrowibowo berharap ini menjadi tonggak yang penting memperkuat sistem pertahanan laut nasional, khususnya di kawasan strategis perairan di Kalimantan Utara (Kaltara).
"Kehadiran KRI Lumba-Lumba di Kalimantan Utara menjadi wujud nyata komitmen TNI AL untuk terus menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah kesatauan NKRI serta melaksnaakan penegakan hukum dan mendukung kemandirian dan ketahanan serta penggunaan produksi dalam negeri," ucap Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo.
Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo percaya bahwa KRI Lumba-Lumba 881 akan dimanfaatkan secara optimal dalam menjaga tugasnya. Apalagi mengingat tingginya aktivitas perairan di wilayah Kaltara. Baik berkaitan dengan aktivitas ekonomi, penegakan hukum di laut, penanggulangan bencana alam, misi pencarian dan penyelamatan serta potensi ancaman lain di wilahah ini.
"Oleh karena itu saya menekankan prajurit jalasena dan khususnya prajurit KRI Lumba-Lumba 881 agar selalu waspada. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas antar instansi serta menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap melaksnakan tugas," tegasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS- Perkuat Pertahanan Laut di Kaltara, KRI Lumba-Lumba 88 Diserahkan ke Lantamal XIII
Laksda) TNI Ariantyo Condrowibowo juga mengingatkan agar setiap prajurit jalesena dan pengawak KRI Lumba-Lumba 881 termasuk komandan selalu memelihara dan meningkatkan displin, integritas serta semangat juang dalam melaksanakan tugas ke depan.
"Setiap langkah, harus mencerminkan jati diri TNI AL yang berani, tangguh dan profesional. Kapal perang ini adalah aset dan investasi rakyat Indonesia. Harus dijaga dan dioperasikan dengan penuh tanggung jawab serta dirawat dengan penuh keikhlasan," ujarnya.
Laksda) TNI Ariantyo Condrowibowo mengataka beberapa hari lalu ia mengikuti rakor yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Polkam, didampingi Menkeu dan beberapa wakil menteri dan merupakan anggota Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan dimana Kaltara menjadi wilayah hotspot atau kawasan yang wilayahnya menjadi perhatian kosentrasi bagian penyelundupan.
Laporan selama tahun 2024 dan awal 2025, capaian seluruh hasil yang didapatkan seluruh instasi terkait yang berwenang untuk menyelesaikan masalah penyelundupan, merupakan satu apreasiasi.
"Kita semua berharap seluruh intansi terkait di wilayah Kaltara bisa melanjutkan sinergitas, soliditas dan kekompakan dalam rangka menanggulangi penyeludupan ke NKRI," papar Panglima Koarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo.
Baca juga: Misi Latma Rimpac di Hawaii, KRI RE Martadinata 331 Lewati Laut Pasifik Singgah di Tarakan Kaltara
Diketahui, KRI Lumba-Lumba-881 secara simbolis diserahkan Panglima Koarmada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda (Laksda) TNI Ariantyo Condrowibowo kepada Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI Ferry Supriady.
Tepat pukul 09.37 WITA, KRI Lumba-Lumba-881 resmi bergabung dalam jajaran satuan kapal patroli Lantamal XIII Koarmada II, Senin (10/2/2025).
KRI Lumba-Lumba akan memperkuat jajaran satuan kapal patroli Lantamal XIII. Hadirnya KRI ini di wilayah kerja Lantamal sebagai aksi TNI AL melalui Koarmada II sebagai tanda kehadiran di tengah masyatakat dalam rangka menegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah.
"Termasuk penegakan hukum di laut. KRI Lumba-Lumba buatan dalam negeri, kapal dirakit dari berbagai sumber vendor. Kami mohon instansi terkait, mudahan dapat meningkatkan sinergitas dan kekompakan dan bisa mengatasi ancaman yang terjadi," paparnya.
Ia melanjutkan, bertambahnya KRI Lumba-Lumba semakin melengkapi alutsista yang ada saat ini. Sehingga total saat ini Lantamal XIII memiliki tiga unit, pertama KRI Lumba-Lumba-881, kedua ada KRI Pari-849 dan ketiga ada KRI Sidat-851.
Ia melanjutkan lagi, dengan jumlah tersebut, ia mengakui bahwa wilayah perbatasan ada perairan dan daratan. Jika dikatakan mencukupi diakuinya tentu belum mencukupi.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.