Berita Tana Tidung Terkini

Harga Cabai di Pasar Imbayud Taka Melonjak Capai Rp 170 per Kg, Pedagang Kurangi Stok

Hari keenam bulan puasa, harga cabai di Pasar Imbayud Taka, Tideng Pale, Tana Tidung melonjak naik mencapai Rp170 ribu per kilogram.

Penulis: Rismayanti | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com/Rismayanti
HARGA CABAI NAIK - Aktivitas di Pasar Imbayud Taka Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Kamis (6/3/2025). Harga cabai alami kenaikan di bulan Ramadhan. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG – Memasuki hari keenam Bulan Puasa, harga cabai di Pasar Imbayud Taka, Tideng Pale, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, mengalami lonjakan signifikan.

Seorang pedagang di Pasar Imbayud Taka, Lis, mengungkapkan harga cabai saat ini mencapai Rp170 ribu per kilogram, dengan modal pembelian dari Malinau Rp150 ribu per kilogram.

"Harga cabai sekarang Rp170 ribu, modalnya kami ambilkan dari Malinau itu Rp150 ribu," ungkap Lis kepada TribunKaltara.com, Kamis (6/3/2025).

Kenaikan harga ini membuatnya harus menyesuaikan jumlah stok yang biasanya 10 kg cabai, namun kini hanya berani mengambil 5 kg karena harga yang tinggi.

"Kalau saya ambil stok malah berkurang, biasanya tu saya ambil 10 kg, kalau ini cuma 5 kg saja karena harganya tinggi kan," ucapnya.

Pasar Imbayud Taka Tideng Pale 030325_1
HARGA CABAI NAIK - Aktivitas di Pasar Imbayud Taka Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Kamis (6/3/2025). Harga cabai alami kenaikan di bulan Ramadhan. (TribunKaltara.com/Rismayanti)

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Imbayud Taka Tana Tidung Melonjak Jelang Ramadhan, Tembus Rp 130 Ribu per Kg

Dengan harga modal mencapai Rp150 ribu per kilogram, untuk membeli 10 kg cabai, Lis harus mengeluarkan hampir Rp1,5 juta, belum termasuk kebutuhan belanja lainnya.

"Kalau mau ambil 10 kg sudah hampir Rp 1,5 juta harganya, pusing juga kita membayar, belum lagi untuk belanja yang lain kan," keluhnya.

Meskipun harga melonjak, permintaan tetap tinggi, lantaran masyarakat membutuhkan cabai untuk kebutuhan memasak selama Bulan Puasa.

Selain itu, banyak warga yang berjualan makanan untuk berbuka puasa, sehingga kebutuhan cabai meningkat.

"Kalau pembeli banyak aja karena memang puasa kan, jadi banyak orang perlu cabai, terus juga orang banyak juga yang berjualan selama puasa ni kan," jelasnya.

Selain cabai merah biasa, harga cabai keriting juga mengalami kenaikan.

Sebelumnya, Lis mendapatkan cabai keriting dengan harga Rp75 ribu per kilogram, namun kini ia harus membayar Rp125 ribu per kilogram dan menjualnya seharga Rp150 ribu per kilogram.

"Cabai keriting aja saya biasa ambil kenaknya Rp75 ribu, tapi kemarin saya ambil 2 kg Rp250 ribu, berarti kenaknya Rp125 ribu, jadi saya jualkan Rp150 ribu per kilo," ungkapnya.

Sebelum puasa, harga cabai berada di kisaran Rp80 ribu per kilogram, dengan harga modal Rp65 ribu.

Namun, saat ini, harga cabai besar hijau juga naik, dengan modal Rp80 ribu dan dijual seharga Rp100 ribu per kilogram, padahal harga normalnya sekitar Rp40 ribu hingga Rp65 ribu.

"Kalau cabai besar hijau Rp80 ribu modalnya, jadi kami jualkan Rp100 ribu, tapi harga normalnya itu biasa Rp40 ribu paling mahal, jadi bisa sudah dijual Rp60 ribu atau Rp65 ribu," katanya.

Meski harga tinggi, masyarakat tidak banyak mengeluh karena memahami kondisi pasar saat ini.

"Untungnya masyarakat ini tidak ada yang mengeluh harga cabai mahal karena paham aja sudah mereka kan, jadi yang penting ada stok, aman aja mereka walaupun harganya tinggi," ucapnya.

Namun, ia tetap berhati-hati dalam menambah stok biasanya bisa menjual hingga 6 kg cabai dalam sehari, tetapi karena harga yang tinggi, ia memilih untuk tidak menambah stok terlalu banyak.

"Dalam sehari itu sebetulnya bisa habis 6 kg, tapi karena harganya terlalu tinggi, tidak sanggup juga saya stok banyak. Jadi kalau sudah habis cabai yang saya jual, ya sudah bediam aja saya, tidak saya tambah lagi, tunggu stok baru aja," tutupnya.

(*)

Penulis : Rismayanti

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved