BPOM Sidak Toko Sembako

20 Sample Dinyatakan Layak Konsumsi, BPOM Tarakan Kaltara Gelar Uji Kandungan Takjil di Tana Tidung

Tidak hanya melakukan peninjauan pelaku UMKM yang berjualan komoditas pangan, BPOM Tarakan juga turut periksa kandungan takjil.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/RISMAYANTI
UJI KANDUNGAN TAKJIL - BPOM Tarakan saat mengambil sampel di Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Selasa (11/3/2025). Takjil yang dijual masih layak konsumsi. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Tidak hanya melakukan peninjauan pelaku UMKM yang berjualan komoditas pangan, BPOM Tarakan juga turut periksa kandungan takjil yang dijualkan di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.

Pengujian ini dilakukan dengan mengambil sampel dari beberapa pedagang yang ada di Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap pada Selasa (11/3/2025) kemarin.

Disampaikan Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM Tarakan, Muhammad Kahris saat ditemui di Jl Jenderal Sudirman, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara ) pengujian sampel takjil akan langsung dilakukan dihari yang sama saat sampel diambil.

"Untuk pengujian sampel-sampel yang sudah kita kumpulkan akan kita langsung lakukan di penginapan dan alat-alatnya langsung kami bawa dari Tarakan jadi hasil uji cepatnya bisa langsung kita ketahui," ujar Kahris kepada TribunKaltara.com, Rabu (12/3/2025).

Baca juga: Sinergi Bidhumas Polda Kaltara dan Masyarakat, Bagi-bagi Takjil Ramadan di Tanjung Buka Bulungan

SIDAK PELAKU UMKM - BPOM Tarakan saat melakukan sidak ke pelaku UMKM di Jl Jenderal Sudirman, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Rabu (12/3/2025). Temukan komoditas tidak layak jual. (TribunKaltara.com/Rismayanti)
SIDAK PELAKU UMKM - BPOM Tarakan saat melakukan sidak ke pelaku UMKM di Jl Jenderal Sudirman, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Rabu (12/3/2025). Temukan komoditas tidak layak jual. (TribunKaltara.com/Rismayanti) (TRIBUNKALTARA.COM/RISMAYANTI)

Pengujian hanya dapat dilakukan di penginapan dengan membawa alat-alat lab dari Tarakan lantaran di Kabupaten Tana Tidung sendiri belum ada lab untuk menguji kandungan makanan.

Ia katakan jika sidak dilakukan di Tarakan akan langsung diuji ditempat sidak menggunakan mobil lab keliling.

"Kalau di Tarakan kami ada mobling (mobil keliling) khusus mobil lab jadi bisa langsung kami uji di tempat," katanya.

Ia mengungkap sebanyak 20 sample digunakan untuk pengujian dengan membeli dari pelaku UMKM yang berjualan di Desa Tideng Pale.

"Kemarin kalau tidak salah ada 20 sample jenis takjil yang kita sampling di KTT ini secara acak tapi itu berdasarkan pengalaman kami kan produk mana saja yang  bisa dicampur bahan-bahan tambahan yang berbahaya jadi kita ujinya seperti itu," ungkapnya.

Adapun jenis-jenis kandungan yang menjadi fokus pengawasan yaitu zat pengawet serta pewarna yang dapat berbahaya bagi kesehatan.

"Biasanya yang kita uji itu ada 4 kandungan seperti boraks, formalin rhodamin B dan methanil yellow itu buat pewarna yang biasanya digunakan ke tekstil tapi disalah gunakan untuk makanan," ucapnya.

Baca juga: Dinkes Nunukan Kaltara Tegaskan ke Penjual Takjil tidak Jajakan Menu Lebih dari 4 Jam dan Ini

Dari 20 sample yang digunakan tidak ditemukan kandungan-kandungan yang berbahaya dari takjil yang perjualkan pedagang.

"Untuk uji takjil kemarin kita uji secara tes kit cepat dan Alhamdulillah semuanya negatif dalam artian semuanya memenuhi syarat," tutupnya.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved