Bupati Malinau Sebut Peredaran Narkoba dan Lalu Lintas di Perbatasan Jadi Perhatian Presiden Prabowo

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Adanya peredaran narkoba dan pengawasan lalu lintas di daerah perbatasan menjadi perhatian Presiden Prabowo Subanto, termasuk di Malinau Kalimantan Utara. 

Bupati Malinau, Wempi W Mawa mengungkapkan, saat melakukan retret kepala daerah di Magelang, Presiden Prabowo Subainto menyampaikan dua isu transional tersebut. Oleh karena itu Pemerintah Daerah bersama TNI dan kepolisian harus berkolaborasi untuk menindaklanjutinya.

"Pada saat Retret kepala daerah, Presiden Prabowo Subianto secara khusus menyampaikan isu prioritas ini. Kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI, dan Kepolisian sangat penting untuk mengawal isu ini bersama," ujar Wempi W Mawa, saat menerima kunjungan Danrem 092/Maharajalila, Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan, di Malinau, Selasa (18/03/2025).

Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah peredaran narkoba, yang melibatkan komunitas serta badan khusus untuk mencegah penyalahgunaan narkotika di kalangan pemuda Malinau.

Baca juga: Efisiensi Pengaruhi Pagu Infrastruktur di Perbatasan Malinau Kaltara, Pemkab Upayakan Alternatif

Untuk pengawasan lalu lintas di perbatasan juga menjadi perhatian, terutama di Kecamatan Apau Kayan yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia. Dengan garis perbatasan sepanjang 500 kilometer, pengamanan wilayah ini memerlukan kerja sama antarinstansi.

"Di Malinau, wilayah kita berbatasan langsung dengan Malaysia. Mengingat luasnya daerah ini, kolaborasi menjadi kunci utama dalam menjaga pertahanan dan keamanan," kata Wempi.

Sementara itu, Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan menegaskan, TNI terus memperkuat pengawasan di perbatasan melalui Satgas Pamtas yang berganti secara periodik dan Kodim 0910 Malinau sebagai satuan tetap.

"Selain Kodim 0910 Malinau, ada Satgas Pamtas yang bertugas menjaga kedaulatan di perbatasan. Melalui Kodim, kami terus memantau situasi di wilayah perbatasan," ujarnya.

Pemerintah daerah bersama aparat keamanan akan terus memperkuat sinergi guna mengantisipasi ancaman transnasional yang dapat berdampak pada stabilitas wilayah perbatasan.

(*)

Penulis: Mohammad Supri