Berita Nunukan Terkini

Aparat Penegak Hukum Berseragam Dilarang Masuk ke Pelabuhan, Polsek KSKP Nunukan: Aturannya Gitu

Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Kalimantan Utara harus streil dari pedagang asongan, termasuk aparat penegak hukum (APH) TNI dan Polri.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
PERSONEL TNI-POLRI - Personel TNI-Polri melakukan pengawasan saat proses embarkasi dan debarkasi di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. Foto diambil pada 25 Maret 2025, sore. Polsek Kawasan Pelabuhan (KSKP) Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) beri tanggapan soal penerapan International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Polsek Kawasan Pelabuhan (KSKP) Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) beri tanggapan soal penerapan International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code. Termasuk aparat penegak hukum (APH) TNI dan Polri.

Diberitakan sebelumnya, Pelindo Regional IV Nunukan, Kalimantan Utara mulai menerapkan ISPS Code yang artinya terminal dan dermaga Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Kalimantan Utara harus steril dari pedagang asongan.

Termasuk juga APH  berseragam seperti TNI dan Polri yang selama ini ikut menjaga keamanan dan ketertiban di pelabuhan saat proses embarkasi dan debarkasi.

"Ya memang aturannya gitu. Pelabuhan yang berstatus ISPS Code, sudah seharusnya seperti itu. Kami hargai aturan itu," kata Kapolsek KSKP Nunukan, Iptu Andre Azmi Azhari kepada TribunKaltara.com, Sabtu (12/04/2025), sore.

Baca juga: Anggota DPRD Nunukan Minta Libatkat APH Segel 80 Hektare Lahan Sawit, Usai RDP dengan Warga Binusan

Andre Azmi Azhari mengaku selama ini keberadaan personel Polsek KSKP Nunukan bersifat Harkamtibmas (pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat) di Pelabuhan Tunon Taka.

"Selama ini Pelindo karena merasa kekurangan sumber daya manusia dalam hal ini security, sehingga TNI dan Polri diminta untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban saat proses embarkasi dan debarkasi," ucapnya.

Apalagi kata Andre Azmi Azhari, Pelabuhan Tunon Taka Nunukan yang merupakan pelabuhan transit dari Tawau, Malaysia, sangat rawan terjadi kejahatan transnasional.

Dua kejahatan transnasional yang kerap kali diungkap TNI dan Polri di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan yakni penyelundupan sabu-sabu dan migran.

"Selama ini Pelabuhan Tunon Taka menjadi salah satu tempat kejadian perkara penyelundupan Narkotika. Lalu penyelundupan pekerja migran. Sebagai aparat TNI-Polri yang menjadi garda terdepan NKRI, memiliki kewajiban untuk mencegah terjadinya berbagai tindak pidana kejahatan. Terutama kejahatan transnasional," ucapnya.

Kepala KSKP Nunukan 12042025.jpg
POLSEK KSKSP NUNUKAN - Kapolsek KSKP Nunukan, Iptu Andre Azmi Azhari

Andre Azmi Azhari menegaskan bahwa Polsek KSKP Nunukan siap mendukung penerapan ISPS Code di Pelabuhan Tunon Taka.

Bahkan Andre Azmi Azhari katakan bahwa bila sewaktu-waktu Pelindo membutuhkan bantuan pengamanan, dia siap menurunkan personel Polsek KSKP Nunukan.

"Nama saja Polsek kawasan pelabuhan. Mau di dalam atau di luar pelabuhan itu wilayah tugas kami. Sewaktu-waktu kami dibutuhkan untuk masuk, ya kami siap," ujarnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved