Hari Paskah

Umat Katolik St Gabriel Nunukan Diminta Hayati Kisah Yesus, Ibadat Jumat Agung Dibagi Dua Sesi

Dalam ibadat Jumat Agung di Gereja St Gabriel Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) ibadat dibagi dua sesi bagi umat Katolik.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
PENCIUMAN SALIB YESUS - Umat di Gereja Katolik St Gabriel Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), mencium salib Yesus pada Jumat (07/04/2023), sore. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN -Seluruh Umat Katolik di Gereja St Gabriel Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) diminta untuk menghayati kisah sengsara Yesus dalam perayaan Jumat Agung, Jumat (18/04/2025).

Rangkaian ibadat Jumat Agung di Gereja Katolik St Gabriel Nunukan dibagi menjadi dua sesi penyembahan salib. Namun sebelum ibadat penyembahan salib, dimulai dengan ibadat Jalan Salib terlebih dahulu pukul 07.00 Wita.

Lalu dilanjutkan dengan ibadat penyembahan salib I pukul 11.30 Wita dan penyembahan salib II pukul 15.00 Wita.

"Kami bagi dua sesi ibadat penyembahan salib, karena kapasitas Gereja tidak mampu mengakamodir ribuan umat yang hadir. Kami berharap ibadat penyembahan salib bisa berlangsung khidmat dengan dua sesi ibadat ini," kata Ketua Panitia Paskah Gereja Katolik Nunukan, Donatus kepada TribunKaltara.com.

Baca juga: Tuhan telah Mati di Salib dan Kitalah Pembunuh-Nya

Menurutnya, Jumat Agung bukan sekadar peringatan sejarah, melainkan momen iman yang mengajak setiap umat untuk masuk dalam misteri penderitaan dan wafat Yesus Kristus.

"Melalui Jalan Salib dan Penyembahan Salib, kita diajak untuk merenungi kasih Allah yang begitu besar. Kristus rela menyerahkan nyawa-Nya demi keselamatan kita. Inilah cinta yang menyelamatkan," tutur Donatus dengan penuh haru.

Ia menambahkan, suasana ibadat Jumat Agung hendaknya dijalani dengan hati yang tenang, sikap tobat, serta keterbukaan untuk mengalami kasih Allah yang memulihkan. 

Dalam kesunyian ibadat dan keheningan salib, umat diajak untuk menyatukan penderitaan pribadi dengan salib Kristus.

"Banyak dari kita yang memikul salib dalam hidup. Entah berupa masalah keluarga, ekonomi, atau kesehatan. Jumat Agung mengingatkan bahwa kita tidak sendiri. Tuhan hadir dan turut menanggungnya bersama kita," ujarnya.

Baca juga: Penuh Khidmad, 2.000-an Umat Katolik di Nunukan Antre Mencium Salib Yesus pada Perayaan Jumat Agung

Donatus juga berharap, Jumat Agung menjadi titik tolak pembaruan iman bagi umat.

"Sehingga perayaan Paskah nanti sungguh dirayakan dengan hati yang telah disucikan dan diperbarui oleh kasih Tuhan," ungkapnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved