Berita Tana Tidung Terkini

BPS Tana Tidung Fokus Deteksi Keberadaan Usaha Baru Jelang Sensus Ekonomi 2026

Jelang Sensus Ekonomi 2026, BPS Tana Tidung fokus pemutakhiran data dan pendeteksian keberadaan usaha-usaha baru yang belum terdata.

Penulis: Rismayanti | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com/Rismayanti
SENSUS EKONOMI 2026 - Aktivitas jual beli di pasar Imbayud Taka Jl Jenderal Sudirman, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Kamis (17/4/2025). BPS Tana Tidung akan fokus pada pemutakhiran usaha baru atau yang belum terdata, jelang Sensus Ekonomi 2026. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

"Kami juga disuruh berkoordinasi dengan tim-tim lain. Mana tahu ada survei-survei lain yang mencakup usaha baru yang tidak kita tahu, tuturnya.

Pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 direncanakan berlangsung sekitar bulan Mei atau Juni.

Persiapan Sensus Ekonomi 2026 mulai dilakukan sekarang, termasuk pengumpulan data awal dan pemetaan wilayah.

"Insyaallah Sensus Ekonomi 2026 dilaksanakan tahun depan, mungkin sekitar bulan Mei atau Juni lah. Persiapannya mulai dari sekarang untuk mengenal dulu," ucapnya.

Pendekatan yang digunakan dalam sensus umumnya berbasis rumah tangga. Bahkan satu rumah bisa memiliki lebih dari satu pelaku usaha.

"Biasanya untuk sensus, pendekatannya rumah tangga. Bahkan kadang-kadang satu rumah itu ibunya jual di mana, bapaknya jual di mana. Kasusnya ada, cuma kalau di sini kayaknya jarang," katanya.

Ia menjelaskan bahwa istilah frame dalam statistik mengacu pada kumpulan populasi pengusaha yang menjadi sasaran pendataan. Tujuannya untuk melihat apakah terjadi penambahan unit usaha dari tahun ke tahun.

"Frame itu istilah di statistik, berarti kalau secara awam bisa dibilang populasi. Istilahnya kumpulan pengusahanya ada di mana dan adakah penambahan di dalamnya," jelas Iwan.

Iwan juga mengakui tantangan besar dalam Sensus Ekonomi 2026 kali ini adalah menjangkau pelaku usaha yang tidak kasat mata, seperti pedagang daring yang berjualan di media sosial.

"Tantangan terbesar dari SE itu adalah pedagang-pedagang yang tidak kasat mata aktivitasnya, seperti pedagang online yang mereka jual di Facebook. Bahkan kita tidak bisa ngambil data Facebook sebagai frame kita, kita harus turun langsung ke lapangan," ungkapnya.

Namun di tingkat pusat, BPS telah menjalin kerja sama dengan sejumlah marketplace besar untuk mendapatkan akses data yang lebih akurat.

"Kecuali kita di Jakarta sudah berkoordinasi dengan marketplace. Kita panggil penanda Shopee Pay, Tokopedia, Bukalapak, kita minta data mereka," jelas Iwan.

Ia menegaskan, Sensus Ekonomi 2026 fokus pada seluruh kegiatan ekonomi kecuali sektor pertanian, karena sudah memiliki sensus tersendiri.

"Fokusnya kegiatan ekonomi, kecuali pertanian. Tambang masuk, intinya kecuali pertanian karena pertanian itu punya sensus sendiri," tegasnya.

Iwan berharap masyarakat bisa lebih siap ketika pelaksanaan sensus berlangsung nanti, mengingat edukasi tentang Sensus Ekonomi 2026 menjadi penting dilakukan sejak awal.

"Kenapa kita harus mengenalkan Sensus Ekonomi 2026 ke masyarakat? Supaya mereka tahu dulu apa itu sensus ekonomi. Jadi tidak kaget kalau kita datang ke rumah mereka," pungkasnya.

(*)

Penulis : Rismayanti

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved