Berita Tana Tidung Terkini

Dishub Tana Tidung Kaltara Tanggapi Kecelakaan Bus Damri, Tekankan Evaluasi SDM dan Kelayakan Armada

Dishub Tana Tidung merespons insiden kecelakaan Bus DAMRI yang terjadi Sabtu (26/4/2025) ini di wilayah Bukit Belanda perbatasan Tana Tidung-Malinau.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com/Rismayanti
RESPON DISHUB - Kepala Dishub, Arief Prasetiawan saat ditemui di kantornya Jl Perintis, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Jumat (2/5/2025). Tanggapi soal kecelakaan DAMRI Malinau-KTT. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG -Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tana Tidung, Kaltara merespons insiden kecelakaan Bus Damri yang terjadi Sabtu (26/4/2025) ini di wilayah Bukit Belanda perbatasan Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Malinau.

Kepala Dishub Tana Tidung, Arief Prasetiawan, menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kelayakan kendaraan dan kompetensi Pengemudi bus yang melayani trayek subsidi.

Menurut informasi yang diterima Arief Prasetiawan dari petugas lapangan yang mendampingi saat kejadian, kecelakaan bukan disebabkan oleh masalah rem atau kerusakan mesin.

“Kalau info yang saya terima dari teman yang mendampingi ke sana waktu kejadian, keterangan dari sopir ini bukan karena rem. Remnya berfungsi dan mesinnya normal. Tapi pada saat pergantian gigi tiga ke gigi dua itu ada kendala,” jelas Arief Prasetiawan kepada TribunKaltara.com, Jumat (2/5/2025).

Baca juga: Korban Bus Masuk Jurang dan Damri Temui Kesepakatan, Polres Malinau Kaltara Sebut Akhiri Pemeriksaan

Ia menilai, persoalan utama kemungkinan berasal dari teknik pengoperasian kendaraan besar di medan tanjakan.

Pengemudi disebut kurang tepat dalam pemilihan gigi saat kondisi menanjak.

“Kalau saya pribadi mencermati kualitas SDM drivernya dari segi pengalaman. Karena bawa mobil besar itu beda sama mobil kecil,” ucapnya.

“Mobil besar itu kalau jalan menanjak dari bawah itu sudah pakai gigi kecil. Jadi meskipun pelan, tapi dia bisa naik terus. Kalau mobil kecil kan bisa saja pas tidak kuat menanjak dioper ke gigi dua,” lanjutnya.

Arief juga sempat turun langsung ke lokasi kejadian. Ia melihat adanya bekas pengereman di jalur menurun yang dilalui bus.

“Saya sempat ke lokasi kejadian. Saya temukan bekas rem di sisi kiri, ada dua bekas dua kali pengereman,” katanya.

Namun, ia menduga, saat pergantian gigi, mesin bus sempat mati. Hal itu menyebabkan kegagalan fungsi sistem pengereman.

“Memang infonya mobil itu kalau mesin mati, semuanya tidak berfungsi. Mungkin pas ganti gigi itu mesinnya mati, akhirnya gagal pengereman,” jelasnya.

Terkait peran Dishub, Arief menuturkan bahwa pihaknya tidak memiliki wewenang teknis dalam menilai kelayakan kendaraan atau manajemen SDM di tubuh Damri.

“Kalau kami dari Dishub juga selama ini ada petugas kami pada saat bus mau berangkat atau datang. Tapi hanya sebatas memastikan jumlah produksinya. Bukan ruang kami untuk intervensi masalah kelayakan kendaraan,” ujarnya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa Dishub tetap memberikan imbauan keselamatan kepada operator trayek, termasuk menyarankan perbaikan manajemen SDM dan perawatan unit.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved