Berita Tarakan Terkini
500 Ekor Sapi Kurban dari Gorontalo akan Tiba di Tarakan, Pengawasan Terus Dilakukan Antisipasi PMK
Tidak akan lama lagi 500 ekor sapi dari Gorontalo akan masuk di Tarakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tarakan terus lakukan pengawasan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Jelang Hari Raya Idul Adha, akan masuk 500 ekor sapi dari Gorontalo ke Tarakan Kalimantan Utara. Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tarakan terus melakukan pengawasan terhadap sapi yang masuk di tarakan.
"Informasinya mau ada masuk lagi sapi dari Gorontalo sebanyak 500 ekor sapi. Namun belum dipastikan apakah untuk Tarakan saja atau sapi yang datang ini hanya singgah sebentar saja di Tarakan," ucap Medik Veteriner Ahli Muda dan Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tarakan, drh Wikan Adi Cahya.
drh Wikan Adi Cahya mengungkapkan, seluruh sapi kurban yang masuk ke Tarakan, pihaknya masih terus melakukan pengawasan, meskipun pengawasan sapi kurban yang masuk ke Tarakan sudah dilakukan dari daerah asal. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Sebelum sapi diberangkatkan ke Tarakan harus dicek dulu darahnya di laboratorium. Setelah darah dinyatakan negatif PMK barulah keluar sertifikat veteriner yang mana sertifikat veteriner ini dibawa ke Balai Karantia untuk kepengurusan dokumen selanjutnya," ucapnya.
Baca juga: Jelang Idul Adha Penjualan Sapi di Tarakan Sepi, Masyarakat Banyak Cari Harga Dibawah Rp 25 Juta
Persyaratan lalu lintas hewan antara pulau ditekankan pada situasi penyakit hewan dari daerah asal. Sehingga semua yang akan dilalulintaskan itu terlebih dahulu dilakukan uji laboratorium terkait penyakit yang ada di daerah asal. Hal ini bertujuan agar hewan ternak yang masuk, tidak membawa penyakit.
"Karena kebanyakan lalu lintas antar provinsi maka yang memilih persyaratan penyakit apa saja yang perlu diwaspadai ada di Provinsi Kaltara. Ada namanya Pejabat Otoritas Veteriner yang menentukan misal dari Gorontalo penyakit apa saja yang perlu diwaspadai," jelasnya.
Menurutnya, sapi yang masuk ke Tarakan dalam pengawasan Karantina selama dua pekan. Walaupun begitu, dinas juga bersama-sama melakukan pemantauan. Misalnya pemantauan dari sisi kesehatan, perawatan ternak, kemudian pendataan. Kemudian ini dilakukan agar tidak ada penyakit hewan ada di sebut zoonosis yang bisa menular dari hewan ke manusia.
"Itu nanti jangan sampai terkonsumsi manusia hewan berpenyakit zoonosis. Ada antraks. Kalau PMK tidak menular ke manusia, ke sesama hewan saja dan itu juga kami awasi," jelasnya.
Ia menambahkan, pengawasan tetap dilakukan karena merugikan dari sisi pelaku usaha. Karena misalnya ada satu yang tertular, jika tidak diisolasi bisa menyebar ke mana-mana.
Baca juga: Peternak di Tana Tidung Fokus Jual Sapi Gemuk untuk Kurban, Laku 16 Ekor Jauh Sebelum Idul Adha
"Kasihan nanti sudah dibeli malah sakit," papar drh Wikan Adi Cahya.
Diketahui, saat ini masih ada sekitar 700 stok ekor sapi yang tersebar di sejumlah penjual sapi di Tarakan. Berdasarkan data sapi kurban di tahun 2024, ada 1.200 ekor sapi yang dipotong,
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Hari Raya Idul Adha
sapi
Gorontalo
Tarakan
Kalimantan Utara
pengawasan
drh Wikan Adi Cahya
kurban
PMK
penyakit
TribunKaltara.com
Momen Hari Keselamatan Berlalu Lintas, Satlantas Polres Tarakan Kaltara Bagikan Puluhan Helm Gratis |
![]() |
---|
Pelaku Pencurian Uang di Kotak Amal Tarakan Ternyata Residivis, Aksinya Sempat Terekam CCTV Masjid |
![]() |
---|
Hingga Agustus 2025, BPBD Tarakan Tangani 13 Karhutla, Rutin Pelatihan Penanggulangan Bencana |
![]() |
---|
LBMK Bentuk Prajurit Hulubalang, Pasukan Budaya Melayu Siap Kawal Tradisi Kalimantan |
![]() |
---|
Rektor UBT Prof Yahya Zein Sebut Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal Jadi Peluang dan Tantangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.