Wali Kota Tarakan Sidak Pasar

Mitra dan Pengecer Bulog Ketauan Jual MinyaKita Diatas HET, Sanksi Dicoret dan Hentikan Penjualannya

Perum Bulog Cabang Tarakan secara tegas akan menghentikan penjualan MinyaKita dan coert mitra dan pengecer yang ketahuan jual MinyaKita diatas HET.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
SRI BUDI PRASETYO- Kepala Perum Bulog Cabang Tarakan, Sri Budi Prasetyo 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN- Ditemukannya harga MinyaKita Rp 19.000 per liter yang dijual pedagang diatas Harga Eceran Tertentu (HET), Perum Bulog Cabang Tarakan sebagai distributor akan melakukan berikan sanksi tegas kepada mitra atau pengecer yang ketahuan menjual MinyaKita diatas HET yang ditetaplan sebesar Rp 15.700 perliter. 

Kepala Perum Bulog Cabang Tarakan, Sri Budi Pasetyo menegaskan, jika masih ditemukan ada mitra Bulog yang ketahuan menjual Minyakita diatas HET, sanksi yang diberikan dicoret jadi mitra dan digantikan dengan mitra lainnya termasuk menghentikan penjualan MinyaKita. Bahkan sesuai peraturan perundang-undangan ada tindakan pidana akan ditagani aparat terkait.

Ditanya apakah yang pedagang yang  menjual MinyaKita diatas HET saat sidak dengan Wali Kota Tarakan adalah adalah mitra Bulog, kata Sri Budi Prasetyo untuk produk MinyaKita yang dijual bukan dari produsen yang sama dari hasil kerjasama Bulog.

"Jadi kalau MinyaKita dari Bulog jangan lihat dari mitranya tapi dari barangnya diperoleh darimana mitranya. Tentunya barang minyak-minyak ini ada dari distributor 1, 2, 3. Kalau Minyakita dari Bulog, kami jamin harga jualnya tidak akan di atas HET," ungkapnya. 

Baca juga: BREAKING NEWS Sidak Pasar Gusher, Wali Kota Tarakan Temukan Harga MinyaKita Rp 19 Ribu Per Liter

Apabila masih ditemukan ada pedagang yang menjual MinyaKita diatas HET, pihaknya akan  gencar melakukan operasi pasar. 

"Makin banyak penjual MinyaKita ini, maka mereka akan bersaing.  Siapa yang cepat menjualkan, maka dia yang seharusnya nantinya juga repeat order terus. Yang pasti kami ingatkan kepada pengecer  dilarang menjual minyak di atas HET," tegasnya.

Sejauh ini Bulog memiliki grup tersendiri. Jadi di grup tersendiri itu ada namanya saling monitoring antara Rumah Pangan Kita (RPK) 1 dan RPK yang lain.

"Selain itu kami juga koordinasi dengan Satgas Pangan jika memang ditemukan pengecer kami menjual di atas HET, akan  l kami tindak segera. Karena memang dalam perjanjian di awal, fakta integritasnya memang salah satu kewajibannya yaitu tidak menjual di atas HET," tegasnya.

Dikatakannya, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan adanya mitra yang menjual Minyakita diatas HET. Berdasarkan pantauan Bulog pengencer dari Bulog tidak ada yang menjual MinyaKita di atas HET.

HARGA SEMBAKO STABIL - Penjual sembako di Pasar Gusher Tarakan Kalimantan Utara mengakui harga sembako stabil jelang H-4  Hari Raya Idul Adha,, Senin (2/6/2025).
HARGA SEMBAKO STABIL - Penjual sembako di Pasar Gusher Tarakan Kalimantan Utara mengakui harga sembako stabil jelang H-4 Hari Raya Idul Adha,, Senin (2/6/2025). (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Hanya saja, Sri Budi Pasetyo mengakui selama sepekan sempat menghentikan pendistribusian MinyaKita. Untuk itu pihaknya memunta maaf kepada masyarakat di Tarakan. 

"Kami mohon maaf kepada semua masyarakat Tarakan karena sempat menghentikan MinyaKita ini selama satu minggu. Karena kami menunggu kedatangan dua kontainer yang digunakan sebagai persiapan untuk lebaran. Sekarang sudah ada. Alhamdulillah dua kontainer ini sudah masuk. Nah, minggu ini kami gelontorkan kembali," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved