Berita Bulungan Terkini

Dinkes Bulungan Kaltara Siaga Hadapi Lonjakan Covid-19, Kadinkes Ungkap Stok Rapid Test Terbatas

Dinkes Bulungan menyiapkan surat edaran lanjutan di tingkat daerah untuk memperkuat kewaspadaan masyarakat, serta fasilitas layanan kesehatan.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM
KEMBALI DIAWASI - Aktivitas di Pelabuhan Kayan II Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara. Menyusul kembali munculnya covid -19, keluar masuknya orang akan diawasi. (tribunkaltara.com) 

Meski begitu, ia menekankan pentingnya menguatkan kembali upaya promotif dan preventif.

“Angka kematian memang jauh menurun, tapi bukan berarti kita boleh abai. Perilaku hidup bersih seperti rajin cuci tangan sudah mulai longgar, itu yang ingin kita perbaiki,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi peningkatan kasus COVID-19. 

Meski tren kasus di Indonesia menunjukkan penurunan, kawasan Asia mengalami lonjakan kasus sejak awal 2025, mendorong pemerintah menerbitkan surat edaran kewaspadaan terbaru.

Surat edaran tertanggal 23 Mei 2025 itu ditujukan kepada Dinas Kesehatan seluruh provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, direktur rumah sakit, serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang kekarantinaan kesehatan di berbagai daerah.

Varian MB.1.1 kini menjadi varian dominan di Indonesia, sementara sejumlah negara tetangga masih dihantui peningkatan kasus dengan varian berbeda.

"Varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1)," tulis Plt Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit, Murti Utami dikutip dari laman Kemenkes RI, Senin (2/6/2025).

Dalam edaran tersebut, Kemenkes RI menyebut peningkatan kasus COVID-19 di kawasan Asia telah terjadi sejak minggu ke-12 2025 hingga saat edaran diterbitkan.

Negara-negara seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura tercatat mengalami lonjakan kasus.

Meski demikian, transmisi COVID-19 di Indonesia relatif rendah, begitu pula angka kematian. Pada pekan ke-20 2025, jumlah kasus mingguan tercatat turun dari 28 kasus di pekan ke-19 menjadi hanya 3 kasus, dengan tingkat positivity rate 0,59 persen.

 "Varian dominan yang beredar adalah MB.1.1," lanjutnya.

Kemenkes juga memaparkan situasi terkini, di mana dalam minggu epidemiologi ke-20 Tahun 2025, terjadi penambahan 61.938 kasus secara global, dengan 282 kematian.

Tiga negara dengan lonjakan tertinggi adalah Inggris (1.276 kasus), Brasil (1.299 kasus), dan Yunani (507 kasus).

Di Indonesia sendiri, pada pekan ke-20 terdapat tambahan 2 kasus baru di DKI Jakarta dan Lampung.

Baca juga: Kejari Tetapkan Mantan Dirut RSUD Nunukan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Covid-19, Ini Penjelasannya

Sepanjang 2025 tercatat total 153 konfirmasi kasus tanpa ada laporan kematian.

Dalam edarannya, Kemenkes meminta seluruh UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan untuk meningkatkan pengawasan di pintu masuk negara, termasuk pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal scanner, serta mengimbau pelaku perjalanan menerapkan protokol kesehatan.

"Menggunakan masker jika sedang sakit seperti batuk, pilek, atau demam," pesan Kemenkes untuk pelaku perjalanan.

(*)

 

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved