Liga Italia

5 Dosa Besar Simone Inzaghi di Inter Milan, tak Cuma Kekalahan Telak dari PSG di Final UCL

Intip 5 dosa besar Simone Inzaghi saat menjadi pelatih Inter Milan, tak cuma kekalahan 0-5 dari PSG di  Final Liga Champions, ada AC Milan dan Napoli.

X/@championsleague
DOSA BESAR - Simone Inzaghi saat tiba di Munich, Jerman, jelang Final Liga Champions 2024/2025. Intip 5 dosa besar Simone Inzaghi saat menjadi pelatih Inter Milan, tak cuma kekalahan 0-5 dari PSG di  Final Liga Champions, ada AC Milan dan Napoli, Selasa (3/6/2025). (X/@championsleague) 

Bahkan di bawah tangan dingin Simone Inzaghi, Inter Milan menjadi satu-satunya klub Italia yang meraih banyak gelar dalam 4 tahun belakangan.

Ia bisa menghasilkan banyak prestasi meskipun dengan dukungan finansial klub yang minim.

BERPISAH - Simone Inzaghi mengangkat trofi Piala Super Italia bersama skuad Inter Milan usai menumbangkan Napoli di final yang digelar di Stadion Al Awwal, Riyadh Arab Saudi pada Selasa (23/1/2024). Sang allenatore memutuskan berpisah dengan Inter Milan, setelah 4 musim mengabdi, Selasa (3/6/2025). (ARSIP - Twitter/@Inter)
BERPISAH - Simone Inzaghi mengangkat trofi Piala Super Italia bersama skuad Inter Milan usai menumbangkan Napoli di final yang digelar di Stadion Al Awwal, Riyadh Arab Saudi pada Selasa (23/1/2024). Sang allenatore memutuskan berpisah dengan Inter Milan, setelah 4 musim mengabdi, Selasa (3/6/2025). (ARSIP - Twitter/@Inter) (ARSIP - Twitter/@Inter)

Baca juga: 4 Kejanggalan Inter Milan saat Dibantai PSG di Liga Champions, Dua Sosok Penuh Sorotan

Kendati demikian, rentetan keberhasilan Simone Inzaghi baik secara trofi maupun strategi, harus tercoreng dengan sejumlah dosa besar yang terjadi selama kepemimpinannya di ruang ganti Inter Milan.

Terlebih 4 dari 5 dosa Simone Inzaghi terjadi pada musim ini, musim dimana Inter Milan sebenarnya bisa memenangkan treble winner.

Berikut 5 dosa besar Simone Inzaghi di Inter Milan:

1. Kalah 0-5 di Final Liga Champions

Kekalahan dengan skor 0-5 dari PSG di Final Liga Champions akan menjadi sejarah kelam bagi Inter Milan.

Ini merupakan antiklimaks dari perjalanan epik Nerazzurri di Liga Champions 2024/2025.

Padahal, sejak pertama kali kompetisi tersebut bergulir musim ini, Inter Milan cuma satu kali menelan kekalahan dengan minim kebobolan.

Nyatanya di Final Liga Champions, Nerazzurri bermain dengan wajah berbeda.

Kekuatan taktik Simone Inzaghi dari sisi pertahanan dan serangan balik, justru menjadi titik terlemah Inter Milan di partai final melawan PSG.

Terlepas kualitas PSG yang on fire, Simone Inzaghi lah yang pantas bertanggungjawab dalam memutar otak di lapangan.

KALAH TELAK - Ekspresi pelatih Simone Inzaghi saat memimpin Inter Milan di laga final Liga Champions melawan PSG, Nerazzurri kalah telak 0-5 dari PSG, di Allianz Stadium, Minggu (1/6/2025). (Tangkapan Layar inter.it)
KALAH TELAK - Ekspresi pelatih Simone Inzaghi saat memimpin Inter Milan di laga final Liga Champions melawan PSG, Nerazzurri kalah telak 0-5 dari PSG, di Allianz Stadium, Minggu (1/6/2025). (Tangkapan Layar inter.it) (Tangkapan Layar inter.it)

Baca juga: Correa dan Arnautovic Korban Pertama Penjualan Inter Milan, 4 Pemain Lain Menyusul Keluar San Siro

Tertinggal 2 gol di babak pertama, justru Nerazzurri semakin menderita di babak kedua, kehabisan energi dan motivasi.

Perlu dicatat, kekalahan telak 0-5 adalah skor terbesar sepanjang sejarah Liga Champions.

Apalagi, skor tersebut juga menjadi kekalahan terburuk Simone Inzaghi sepanjang karier kepelatihannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved