Berita Nunukan Terkini

BPBD Nunukan Perbaiki Jembatan Rusak Pasca Banjir dan Longsor, Masyarakat Angkut Kayu dari Hutan

Dalam memperbaiki jembatan penghubung yang rusak, BPBD Nunukan berdayaka masyarkat angkut kayu dari hutan agar jembatan dapat menjadi bagus.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Hasanuddin
PERBAIKAN PASCA BENCANA - Warga Krayan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) pikul kayu dari hutan untuk perbaikan jembatan yang rusak akibat banjir dan longsor, Minggu (08/06/2025), siang. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) terus bergerak cepat menanggulangi dampak bencana banjir dan longsor di wilayah perbatasan, khususnya di dataran tinggi Krayan.

Fokus utama BPBD Nunukan saat ini adalah perbaikan jembatan penghubung antar desa yang rusak akibat bencana banjir dan longsor.

Kasubid Penyelamatan BPBD Nunukan, Hasanuddin, mengatakan masa tanggap darurat awal ditetapkan sejak 23 Mei hingga 5 Juni 2025 yang meliputi 9 kecamatan, 4 kecamatan di wilayah Sembakung dan 5 di Krayan

Namun karena kondisi di Krayan belum sepenuhnya tertangani, Pemerintah Kabupaten Nunukan memutuskan memperpanjang Masa Tanggap Darurat selama 14 hari hingga 19 Juni 2025, khusus untuk lima kecamatan di dataran tinggi Krayan.

Baca juga: Listrik di Krayan Selatan Kembali Normal, PLN Sukses Pasok BBM Lewati Jalan dan Jembatan Rusak

"Wilayah Sembakung sudah selesai penanganannya, banjir surut, distribusi sembako sudah disalurkan, aktivitas warga juga sudah normal. Tapi di Krayan, ada tiga kecamatan yang penanganannya belum selesai. Jadi masa tanggap darurat kami perpanjang," kata Hasanuddin kepada TribunKaltara.com, Rabu (11/06/2025).

Selama Masa Tanggap Darurat, BPBD Nunukan memfokuskan perbaikan infrastruktur dasar, seperti jembatan penghubung antar desa. 

Perbaikan dilakukan secara darurat dengan memberdayakan masyarakat lokal. Material berupa kayu diambil dari hutan dan diangkut secara manual menggunakan tenaga manusia.

"Kayu kita beli dari warga. Mereka sendiri yang angkut dari hutan ke lokasi. Karena akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan, semuanya dilakukan manual, bahkan ada yang lewat sungai. Prosesnya berat, butuh waktu, tapi tidak ada pilihan lain," ucap Hasanuddin.

Jalur darat dari Krayan Induk, Krayan Barat, dan Krayan Tengah ke Krayan Selatan masih banyak yang putus total. 

Warga Krayan perbaikai jembatan 11062025.jpg
PERBAIKAN PASCA BENCANA - Warga Krayan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) pikul kayu dari hutan untuk perbaikan jembatan yang rusak akibat banjir dan longsor, Minggu (08/06/2025), siang.

Dalam kondisi normal, waktu tempuh hanya sekira empat jam, namun kini bisa mencapai dua hari perjalanan jika lewat darat.

Sementara itu, Bandara Long Layu di Krayan Selatan yang sempat lumpuh selama 10 hari kini sudah kembali bisa didarati pesawat setelah dilakukan kerja bakti selama empat hari. 

"Sudah ditinjau oleh pihak MAP (Missions Aviation Partnership) dan sekarang pesawat perintis sudah bisa mendarat lagi," ujarnya.

Hasanuddin menegaskan, di tengah belum turunnya bantuan dana darurat dari Provinsi Kaltara, BPBD Nunukan berupaya melakukan penanganan seefektif mungkin demi memulihkan akses dan aktivitas warga. 

"Yang penting akses warga terbuka dulu. Ini kerja bersama. Kami fokus pada yang bisa kami tangani di level kabupaten," ungkapnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved