Berita Tana Tidung Terkini
Curhat Pengrajin Rotan di Tana Tidung Kalimantan Utara, Ngaku Tahun Ini Masih Sepi Pesanan
Intip curhat pengrajin rotan di Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ), yang mengaku tahun 2025 ini masih sepi pesanan.
Penulis: Rismayanti | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Berikut ini curahan hati atau curhat pengrajin rotan di Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ), yang mengaku tahun ini masih sepi pesanan
Pesanan kerajinan rotan milik Norsam dan Mustamin, satu-satunya pengrajin rotan di Tana Tidung, mengalami penurunan drastis pada tahun 2025 ini.
Biasanya, momen seperti Ramadan, Natal, dan perayaan 17 Agustus menjadi waktu yang paling ramai.
Namun tahun ini, belum ada pesanan yang masuk.
“Biasanya ramai, apalagi menjelang puasa dan Agustusan.
Tahun kemarin itu bisa sampai 300 parcel kami kerjakan.
Tapi mulai tahun ini agak menurun,” ujar Norsam kepada TribunKaltara.com, Kamis 26 Juni 2025.

Baca juga: Norsam dan Mustamin, Satu-satunya Pengrajin Rotan Tana Tidung: Jaga Usaha Keluarga Sejak Tahun 90an
Ia menyebut, selain parcel, produk lain yang biasa dipesan adalah kursi tamu dan meja makan.
Tahun 2024 lalu, ia bahkan menerima pesanan dari Tarakan sebanyak 30 unit kursi, dan 15 set meja makan.
Namun tahun 2025 ini, belum ada permintaan dari luar daerah.
Padahal menurutnya, pemasaran mereka sudah dikenal cukup luas.
“Pemasarannya itu ke Tarakan, Nunukan, kadang Tanjung Selor, kadang Malinau juga ngambil.
Jadi sebenarnya sudah dikenal,” tuturnya.
Meski sepi pesanan, ia tetap mencari bahan-bahan produksi seperti rotan dan membuat beberapa produk dalam jumlah sedikit.
“Kami tetap kerja pelan-pelan.
Kalau pesanan banyak, semua anggota bisa kerja penuh.
Tapi kalau sepi ya kami tetap jalankan, yang penting usaha tidak mati,” katanya.
Ia juga menceritakan tantangan yang dihadapi.
Salah satunya adalah saat pesanan masuk, tapi bahan rotan belum tersedia.
“Kadang kita sudah buat, tapi belum diambil orangnya.
Sedangkan kita butuh dana jalan,” ujarnya.
Namun, sejak tahun 2024 lalu, kondisi mulai membaik setelah adanya bantuan mesin dari Pemerintah Provinsi dan Bank Indonesia.
“Alhamdulillah sekarang sudah ada mesin.
Jadi lebih cepat.
Satu orang bisa dapat enam atau tujuh set,” katanya.
Sebelumnya, proses produksi dilakukan secara manual.
Suaminya bahkan harus membelah rotan sendiri, dan anggota lain harus menunggu.
“Dulu satu bulan paling bisa buat tiga set.
Sekarang lebih banyak karena terbantu mesin,” kata Norsam.
Ia jelaskan, untuk menggaji karyawan dilakukan sistem borongan, dengan menghitung jumlah produk yang dibuat oleh masing-masing orang.
"Pegawai kan sebulan itu kadang ada gajinya kalau 10 set dapatnya Rp 8 juta satu orang.
Karena sistem borongan satu setnya Rp 1,5 juta, kadang kita juga bayar penjahit.
Kadang kita suruh orang menjahit kadang saya sendiri kalau banyak pesanan saya suruh anggota yang jahit biar cepat," jelasnya
Adapun keuntungan bersih yang bisa ia hasilkan dalam setahun Rp 25 juta yang nantinya diputar kembali untuk membeli kebutuhan produksi.
"lumayan la bersihnya dalan setahun itu ada lah 25 juta.
Tapi kami kalau ada untungnya langsung belikan bahan untuk produksi lagi
Kalau ada sisanya ya untuk pegangan saya," pungkasnya.
Ia berharap permintaan kerajinan rotan kembali meningkat, dan produk lokal seperti miliknya bisa terus diminati masyarakat luas baik dari dalam daerah maupun hingga keluar daerah.
(*)
Penulis : Rismayanti
Baca Berita Terkini Tribun Kaltara di Google News
Ramadan
Natal
Tana Tidung
rotan
TribunKaltara.com
pengrajin
Kalimantan Utara
Kaltara
curhat
curahan hati
Tasmiyah Massal di Tana Tidung, Warga Senang Bisa Difasilitasi Pemkab |
![]() |
---|
Pekan Kebudayaan Daerah, Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali Ikut Main Gobak Sodor hingga Sumpit |
![]() |
---|
KPH Bentuk 17 Kelompok Masyarakat Peduli Api di Tana Tidung, Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan |
![]() |
---|
Harga Sayuran di Tana Tidung Masih Tetap Stabil Rp 5 Ribu Dua Ikat, Jarang Alami Kenaikan |
![]() |
---|
Disdikbud Tana Tidung Gagas Inovasi PENSIL untuk Tingkatkan Literasi Siswa Sekolah Dasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.