Berita Bulungan Terkini

Kerja Sama dengan YKAN, Pemkab Bulungan Kalimantan Utara Bangun Desa di Lanskap Kayan

Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, program IAD lanskap Kayan, merupakan bukti semangat pemerintah pusat selaras dengan strategi pemerintah daerahnya

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Amiruddin
Istimewa
KEMBANGKAN LANSKAP KAYAN - Bupati Bulungan Syarwani saat menyampaikan paparan pada acara Thought Leaders Forum (TLF) ke 34 di Jakarta, Rabu (25/06/2025). Di antaranya membahas tentang IAD Lanskap Kayan di Bulungan. (istimewa) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan bekerjasama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara ( YKAN ), mengembangkan komoditas unggulan menjadi andalan dalam Integrated Area Development (IAD) Lanskap Kayan di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara

Untuk diketahui, sejumlah komoditas unggulan di sepanjang lanskap Kayan, di antaranya ada kakao, durian, langsat, hingga kopi. 

Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, program IAD lanskap Kayan, merupakan bukti semangat pemerintah pusat selaras dengan strategi pemerintah daerahnya. 

“Kami memiliki semboyan Tenguyun Hutanku," kata Syarwani dalam keterangan persenya, Rabu (25/06/2025) malam tadi.

Tenguyun yang berasal dari bahasa Bulungan yang merujuk ke semangat kebersamaan dalam mewujudkan sesuatu yang diharapkan.

 

Baca juga: Bupati Bulungan Perluas Digitalisasi hingga Pelosok di 2026, Ini 5 Fase Pembangunan Kata Syarwani

Bupati Syarwani meyakini dengan adanya Tenguyun Hutanku Kabupaten Bulungan akan mewujudkan pemeliharaan dan pemanfaatan hutan, tanpa meninggalkan keragaman dan kearifan lokalnya.

Semangat tersebut diturunkan pada kawasan IAD Lanskap Kayan yang tersebar di 18 Desa dengan luas sekitar 568.182 hektare.  

Pemerintah daerah bersama sejumlah mitra strategis, termasuk YKAN, kata Syarwani, telah memetakan potensi pengembangan di bentang alam ini. 

Tercatat ada agroforestri (wanatani), silvopastura, hasil hutan nonkayu, dan ekowisata siap dikembangkan pada wilayah setengah juta hektare ini. 

Pengembangan ini tentunya dengan merangkul birokrat, masyarakat, akademisi, sektor swasta, serta media.

Bupati mengungkapkan, selama ini, Pemerintah Bulungan telah memiliki program Mandau Tani (Komando Strategi Pembangunan Pertanian) - program pertanian dalam artian luas untuk mewujudkan kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal secara terpadu hulu-hilir. 

Mandau Tani misalnya, yang mengusung kakao dan kopi sebagai komoditas unggulan.

Melalui pengembangan komoditas kakao hingga 2022 mencapai 634 hektare, sedangkan komoditas kopi mencapai 308 hektare. 

Selain dua komoditas tersebut, desa-desa sepanjang Sungai Kayan adalah produsen buah seperti: durian, duku, lai, langsat, cempedak, kapul, kelengkeng, jambu madu, dan beberapa buah lainnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved