Berita Bulungan Terkini

Kerja Sama dengan YKAN, Pemkab Bulungan Kalimantan Utara Bangun Desa di Lanskap Kayan

Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, program IAD lanskap Kayan, merupakan bukti semangat pemerintah pusat selaras dengan strategi pemerintah daerahnya

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Amiruddin
Istimewa
KEMBANGKAN LANSKAP KAYAN - Bupati Bulungan Syarwani saat menyampaikan paparan pada acara Thought Leaders Forum (TLF) ke 34 di Jakarta, Rabu (25/06/2025). Di antaranya membahas tentang IAD Lanskap Kayan di Bulungan. (istimewa) 

"Kawasan ini juga berpotensi untuk pengembangan peternakan lebah madu dan pengolahan minyak atsiri.  

Komoditas-komoditas tersebut bisa dibudidayakan pada kawasan perhutanan sosial dan Area Penggunaan Lain di lanskap Kayan," ujarnya.

Bupati Syarwani mengatakan bahwa IAD Lanskap Kayan ini untuk semua.

“Baik desa yang memiliki sumber daya alam dan areal perhutanan sosial, maupun yang tidak,” kata dia. 

Mereka yang tidak terlalu banyak potensi alamnya, lanjut dia, bisa menjadi Hub (pusat kegiatan) pembangunan integrasi dengan potensi jasa pengolahan dan peningkatan kapasitas untuk desa-desa di sekitarnya.

Tujuan besar IAD Lanskap Kayan, kata Bupati Syarwani “program satu desa satu produk”.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan Catur Endah Prasetiani mengatakan, terobosan yang dilakukan di Bulungan ini, menjadi pilot project yang diharapkan muncul dari lahirnya kesepakatan IAD di Indonesia. 

Demikian disampaikan Catur dalam Thought Leaders Forum (TLF) ke 34 dengan tema Mendukung Pembangunan Wilayah Terpadu berbasis Perhutanan Sosial melalui Pengembangan Komoditas Unggulan di Jakarta, Rabu 25 Juni 2025.

IAD di Lanskap Kayan sendiri telah ditandatangani pada Desember 2023 dan menjadikannya  wilayah kesembilan yang ada di Indonesia. 

Kehadiran IAD, kata Catur, diperkuat oleh Peraturan Presiden nomor 28 tahun 2023, tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.

Catur menjelaskan, berdasarkan peraturan presiden tersebut, IAD adalah pengembangan wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial.

Artinya, berbagi komoditas unggulan yang ada dalam kawasan perhutanan sosial dikelola dalam satu lanskap dengan penguatan klasterisasi komoditas, efisiensi logistik dan peningkatan akses pasar.

"Pendekatan ini juga mendorong sinergi kemitraan 4P (People–Private–Public Partnership), dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) sebagai pelaku utamanya," kata dia.
 
Catur menjelaskan, bahwa penerapan IAD diharapkan semakin mendorong peran aktif pemerintah daerah dan para pihak  dalam mendukung penguatan ekosistem perhutanan sosial.

Kolaborasi dalam IAD, Ia menambakan, membuat seluruh potensi perhutanan sosial dapat dikembangkan secara optimal, sehingga berkontribusi pada kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Terpisah, Direktur Terestrial YKAN, Ruslandi menjelaskan, kenapa Lanskap Kayan ini penting.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved