Berita Daerah Terkini
Diterjang Hujan dan Longsor, Wali Kota Samarinda Soroti Stabilisasi Lereng, Tunda Uji Terowongan
Sempat diterjang longsor usai Samarinda diterpa hujan deras, Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengurungkan niat melakukan pengujian Terowongan.
TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Sempat diterjang longsor usai Samarinda diterpa hujan deras, Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengurungkan niat melakukan pengujian pembangunan terowongan (tunnel) Samarinda untuk sementara waktu.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali menegaskan komitmennya terhadap keselamatan publik dalam proyek infrastruktur strategis, khususnya pembangunan Terowongan (tunnel) Samarinda.
Hal ini dipastikan oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun usai rapat presentasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terkait teknis lanjutan pelaksanaan pekerjaan tunnel pada Rabu (9/7/2025) di Samarinda, Kalimantan Timur.
Wali Kota Andi Harun menjelaskan, penanganan lereng bagian inlet yang sempat mencuri perhatian lantaran mengalami longsor beberapa waktu lalu usai di guyur hujan ekstrem.
Baca juga: Abrasi Sungai Bahau di Apau Ping Malinau Kaltara Ditindaklanjuti, Dinding Penahan Longsor Dibangun
Tentu itu semua menjadi prioritas utama sebelum terowongan diuji coba atau dibuka untuk umum.
"Hari ini saya minta laporan, dan seperti biasa kalau saya minta laporan saya minta paparan," ujar Wali Kota Andi Harun, Rabu (9/7/2025) sore di Samarinda.
Wali Kota Andi Harun menekankan bahwa longsoran yang terjadi di area inlet bukanlah insiden yang tidak terprediksi.
Berdasarkan kajian dari tim Institut Teknologi Bandung (ITB), area lereng inlet terbukti berada di zona endapan talus, yakni material longsoran masa lalu yang berpotensi mengalami pergerakan berulang bila tidak segera distabilisasi.
Rupanya setelah diteliti oleh ITB, longsoran lereng itu rupanya adalah peristiwa yang berulang.
Rupanya di zaman dahulu pernah terjadi longsor di situ. Dan itu memang prinsip geo grid atau geotekniknya.
"Satu longsoran bisa terjadi beberapa kali kalau tidak ditangani. Itulah yang terjadi pada lereng kita," kata Wali Kota Andi Harun.
Sayangnya, pekerjaan stabilisasi lereng ini semestinya telah dilaksanakan pada APBD murni.
Namun karena adanya pertimbangan kebutuhan anggaran untuk belanja prioritas lain, maka pelaksanaan fisiknya baru bisa dialokasikan dalam APBD Perubahan 2025.
Memang harusnya tidak terjadi. Karena konsep anggarannya pada APBD murni sudah ada.
"Cuma karena kita mengakomodir semua rencana belanja yang juga tidak kalah prioritasnya, sehingga pekerjaan yang harusnya belakangan dikerjakan oleh kesepakatan semua pihak tentu pemerintah dan DPRD maka untuk mencukup yang prioritas ini, bagian pekerjaan terowongan yang dikerjakan belakangan ditunda saja di perubahan,” beber Andi Harun.
Meski saat itu terjadi longsor, Wali Kota Andi Harun memastikan tidak ada dampak fatal karena potensi tersebut telah diperhitungkan sebelumnya oleh pihak pelaksana.
Bahkan, endapan longsor yang menutup portal sisi Jalan Alimuddin saat ini sengaja dibiarkan agar secara teknis berfungsi sebagai penahan dari bawah.
Orang nomor satu di Samarinda ini menjelaskan bahwa tidak ada yang bisa memperkirakan akan terjadi longsor. Meski demikian, secara teknis sudah diantisipasi oleh penyelenggara penyedia jasa.
“Kalaupun terjadi longsoran itu tidak menimbulkan hal yang fatal. Sehingga di sisi Alimuddin longsornya itu masih dibiarkan menutup lubang terowongan, karena fungsinya memang itu advice geologi agar bisa menahan dari bawah,” ujar Andi Harun.
Wali Kota Andi Harun menjelaskan, endapan talus tersebut merupakan pergerakan secara gravitasi butiran-butiran sedimen batuan kecil maupun bongkahan bergerak ke arah bawah.
“Kalau ini cepat dibersihkan di bawah, maka yang di atas akan bisa mudah bergerak lagi. Itu betul-betul pertimbangannya secara teknik geologi,” tegas Wali Kota Andi Harun.
Pemerintah Kota menganggarkan sekitar Rp39 miliar dalam APBD Perubahan 2025 untuk pekerjaan fisik stabilisasi lereng, ditambah sekitar Rp2 miliar untuk manajemen konstruksi.
Beberapa metode teknis yang dirancang antara lain shotcrete, rock bolting, serta sistem drainase tertutup yang menghindarkan genangan air di sekitar lereng.
"Pokoknya plus minus dengan MK-nya itu Rp41 miliar. Baru dilakukan namanya stabilisasi lereng. Melakukan perbaikan secara stabilisasi lereng ada beberapa metode. Bisa dengan bolting, bisa juga dengan rectangle wall, bisa juga dengan shotcrete yang disemprot dengan semen itu supaya bisa menahan. Tapi tidak satu-satunya. Itu hanya sementara,” tuturnya.
"Nanti ketika kita memakai sistem rock bolting, itu pemakaian paku di dalam lereng supaya memperkuat. Di samping tentu pengaturan model drainase, sehingga air ketika hujan datang tidak ada yang tersimpan di kawasan terowongan, semua dibuang keluar. Dan terakhir akan dilakukan revegetasi atau penanaman kembali,” beber Wali Kota Andi Harun.
Sudah Penuhi Syarat Pengujian
Wali Kota Andi Harun menegaskan, badan terowongan telah selesai 100 persen dan secara teknis telah memenuhi syarat komisioning atau pengujian untuk memastikan bahwa semua sistem yang dirancang, dipasang, dioperasikan, dan dipelihara sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Namun, Andi Harun memilih untuk menunda tahapan itu sampai lereng benar-benar aman, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan warga.
Baca juga: Tangani Abrasi di Desa Apau Ping, Pemkab Malinau Bangun Konstruksi Penahan Tebing Cegah Longsor
Kalau rekomendasi teman-teman sebenarnya sudah bisa, tapi Andi Harun yang menahan, jangan dulu.
Karena Wali Kota Andi Harun menganut prinsip Salus Populi Suprema Lex Esto yakni melindungi keselamatan warga negara adalah hukum tertinggi. Jadi lebih baik kita pelan-pelan, sabar saja. Tapi semua siap.
"Semua insya Allah safety, semua kita persiapkan dengan matang, baru kita uji coba. Nanti baru kita mohon izin ke KKJT untuk bisa diberi izin untuk melakukan komisioning,” ungkap Wali Kota Andi Harun.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Wali Kota Samarinda Andi Harun Tunda Pengujian Proyek Terowongan Selili, Soroti Stabilisasi Lereng, https://kaltim.tribunnews.com/2025/07/09/Wali Kota-samarinda-andi-harun-tunda-pengujian-proyek-terowongan-selili-soroti-stabilisasi-lereng?page=all#goog_rewarded.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
Wali Kota Samarinda
pembangunan
Terowongan
Samarinda
hujan
Dinas Pekerjaan Umum
Kalimantan Timur
hujan deras
Andi Harun
Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan |
![]() |
---|
Beras Premium Minim di Balikpapan, Mentan Amran Lapor ke Polri dan Kejagung Soal Dugaan Mafia |
![]() |
---|
Nekat Bawa Sajam ke Markas Polisi di PPU Kaltim, Pria Asal Penajam dan Sebilah Badik Diamankan |
![]() |
---|
Diduga Sakit Hati, Cekcok Pria di Babulu PPU Kaltim Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Amankan Sajam |
![]() |
---|
Kapal Feri Muchlisa Tenggelam di Perairan Penajam Kaltim, Korban Sempat Terombang-ambing di Laut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.