Berita Tarakan Terkini

Pengecer di Tarakan Kaget, Saat Tahu Ada Merek Beras Diduga Tidak Sesuai Takaran dan Dioplos

STB salah satu Pengecer beras di Tarakan kaget saat adanya pemberitaaan 212 merek beras diduga tidak sesuai takaran dan dioplos.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
PENGECER BERAS– Aktivitas penjualan beras di Supermarket Sinar Terang Bersaudara (STB) Boompanjang Jalan Kusuma Bangsa, Rabu (16/7/2025), salah satu pengecer beras di Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN-Adanya 212 merek beras diduga tidak sesuai takaran dan dioplos menjadi kualitas premiun yang dirilis Menteri Pertanian Amran Sulaiman, tentunya membuat kaget pengecer beras di Tarakan Kalimantan Utara, salah satunya  Sinar Terang Bersaudara (STB),

“Kami kaget juga, karena kita baru tahu ternyata separah itu. Saya baru tahu setelah ada berita di Tiktok di Instagram, saya pikir berasnya itu ada apa,” ucap Hernawan Riandi, Manager di PT STB Boompanjang yang ditemui awak media siang tadi, Rabu (16/7/2025). 

Hernawan Riandi mengungkapkan, setelah adanya pemberitan tersebut, tidak lama kemudian dari Satgas Pangan dan kepolisian menelpon. Setelah diinformasikan,  ia pun baru paham ternyata ada muncul masalah di beras

“Pantas saja selama ini agak berkurang. Rupanya dari distributor menyadari ada yang gak beres. Selama ini kami tidak tahu kalau ternyata sampai dikurangi,” bebernya.n.

Baca juga: Isu Beras Plastik Menyebar, Warga Balikpapan Katim Marah dan Takut, Minta Pemerintah Turun Tangan

Sebagai pengecer pihaknya tidak menampik pemberitaan ini cukup mengganggu aktivitas penjuala. Oleh karena itu  STB selektif menjual beras. Namun ia juga tak menampik kemungkinan ada juga yang dijual masuk dalam list nama merek tersebut.

Hernawan Riandi sangat menyayangkan hal itu karena kerugian tentulah dialami konsumen. Pengecer dalam hal ini siap mengembalikan atau retur barang jika sudah ada informasi rilis resmi 212 merek yang dimaksud. “Kalau memang  tidak benar kami akan retur,” katanya.

Ditanya adanya pemberitaan ini apakah berdampak pada penjualan, Hernawan Riandi mengaku, sejauh ini untuk beras semua jenis masih normal pembeliannya karena beras adalah kebutuhan pokok.

“Harus dimakan. Jadi pembeli normal saja. Mungkin hati-hati kalau ada berapa merek. Ini juga pertama kali pengalaman ada kasus begini, saya terkaget-kaget juga, heran. Hebatnya pemerintah bisa sampai seteliti itu,” terangnya.

Meskipun begitu, ia tidak menampik pihaknya sendiri tidak sampai mengecek sedetail itu perbedaan beras dioplos begitu juga dengan perbedaan berat. 

Baca juga: Isu Beras Oplosan Merebak, DKUPP Pastikan tak Ada di Nunukan, Sudah Diperiksa Reskrim Satgas Pangan

“Karena saking percayanya. Bukan masalah oplosannya saja tapi takarangnya juga ternyata separah itu. Tapi kan tidak semua beras,” ujarnya. 

Dikatakan Hernawan Riandi selama ini status pihaknya sebagai pengecer dan bukan distributor. Jika di distributor lanjutnya semisal ada bermasalah maka biasanya  pihaknya menyetop dulu pasokan.

“Nanti kalau tidak bermasalah  baru kita ambil. Kita pilih-pilih beras yang tidak bermasalah,” bebernya.

Namun ia tidak menampik di antara nama perusahaan yang disebutkan Menteri Pertanian, ada produk yang dipasok pihaknya atau diecer pihaknya dari distributor.

Di antaranya dulu sempat menyetok Sania dan Fortune. Namun untuk Fortune dalam beberapa bulan terakhir sudah tidak memasok lagi karena dari distributor juga sudah menghentikan pemasokan tanpa diketahui alasannya.

Terpantau untuk produksi Wilmar Gruoup ada dari produsen PT Wilmar Padi Indonesia dengan nama merek Sawah Jingga. Harga jualnya Rp 164 ribu ukuran 10 kg.  Meski demikian merek Sawah Jingga juga masih belum dipastikan apakah masuk dalam 212 merek beras yang diduga menyalahi aturan dari produsen tersebut.

Hernawan Randi 16072025.jpg
AKUI KAGET - Hernawan Riandi atau disapa Bapak Iwan selaku Manager Sinar Terang Bersaudara Boompanjang saat diwawancarai media siang tadi, Rabu (16/7/2025) akui kaget adanya merek beras diduga tidak sesuai takaran dan dioplos.
Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved