Berita Nunukan Terkini

Harga Ikan di Nunukan Kaltara Naik Rp5.000/Kg, Pasokan Minim Hingga Pedagang Datangkan dari Sulawesi

Gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda perairan Nunukan, beberapa pekan terakhir berdampak serius terhadap pasokan ikan segar.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / FELIS
PASAR TRADISIONAL NUNUKAN - Situasi di Pasar Tradisional, Jamaker Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (23/07/2025), siang. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda perairan Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara) beberapa pekan terakhir berdampak serius terhadap pasokan ikan segar di sejumlah pasar tradisional.

Pengawas Perdagangan Ahli Muda Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian ( DKUKMPP) Kabupaten Nunukan, Abdul Rahman mengakui, saat ini pasokan ikan di pasar tradisional sangat minim.

"Ombak besar mengakibatkan pasokan ikan kurang. Dari hasil pengamatan kami, harga ikan di pasar tradisional mengalami kenaikan rata-rata Rp5.000 per Kg," kata Abdul Rahman kepada TribunKaltara.com, Rabu (23/07/2025), sore.

DKUKMPP mencatat, salah satu komoditas yang terdampak signifikan adalah ikan layang. Harga ikan tersebut melonjak dari sebelumnya Rp35.000, kini menjadi Rp50.000 per Kg.

Baca juga: Koperasi Merah Putih Selumit jadi Percontohan, Ciptakan Pupuk Organik dari Limbah Ikan dan Udang

Kondisi ini membuat sejumlah pedagang di Nunukan terpaksa memesan pasokan ikan dari luar daerah, terutama dari Sulawesi Selatan. 

"Hampir semua jenis ikan harganya naik. Pedagang memilih alternatif mendatangkan ikan dari luar, karena dari nelayan lokal sangat kurang," ucapnya. 

Lebih lanjut, Abdul Rahman menjelaskan, pasar Nunukan memang sangat bergantung pada pasokan dari luar, bahkan dari negara tetangga. 

"Ikan layang, rumah-rumah, dan jenis konsumsi lainnya sebagian besar asalnya dari Malaysia. Tapi karena cuaca buruk, jumlahnya menurun, jadi opsi lainnya datangkan dari Sulawesi," ujar Rahman.

Langkah DKUKMPP Hadapi Harga Naik

Rahman mengaku bahwa DKUKMPP akan terus berkoordinasi dengan pelaku usaha perikanan di Nunukan untuk memantau harga dan memastikan tidak ada praktik penjualan yang merugikan masyarakat.

Baca juga: Selain Lokasi, Harga Ikan di Pasar Murah Nunukan Kaltara Tuai Kritik: Hanya Nama, Mahal di Timbangan

"Terkait mekanisme pengawasan harga, kami lakukan pendataan setiap hari kerja. Tapi soal sanksi, belum ada ketentuan karena harga masih mengikuti mekanisme pasar," tuturnya.

DKUKMPP Nunukan belum bisa memproyeksikan kapan harga ikan akan normal kembali. 

"Informasi yang kami dapat, situasi cuaca ekstrem ini bisa bertahan hingga Oktober. Jadi kemungkinan harga masih fluktuatif ke depannya," ungkapnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved