Berita Tana Tidung Terkini

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70 Ribu per Kilogram di Pasar Imbayud Taka Tana Tidung Kaltara

Harga bawang merah di Pasar Imbayud Taka, Tana Tidung, Kaltara mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com/Rismayanti
HARGA BAWANG NAIK - Suasana di Pasar Imbayud Taka, Jl Jenderal Sudirman, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, gambar diambil Kamis (3/7/2025). Harga bawang merah merangkak naik. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Harga bawang merah di Pasar Imbayud Taka, Jalan Jenderal Sudirman, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara) mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Lis, seorang pedagang sayur di pasar tersebut, mengatakan harga bawang merah kini dijual hingga Rp 70 ribu per kilogram.

“Modal kami ambil dari Samarinda saja sudah Rp 62 ribu per kilo. Jadi terpaksa kami jual Rp 70 ribu biar tidak rugi,” ujar Lis kepada TribunKaltara.com, Sabtu (2/8/2025).

Menurut Lis, harga normal biasanya hanya berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu per kilogram, sama seperti bawang putih.

Baca juga: Harga Bawang Merah Naik di Pasar Imbayud Taka Tana Tidung, Capai Rp70 Ribu per Kg

Namun, ia menegaskan saat ini hanya bawang merah yang mengalami lonjakan harga. Bawang putih disebutnya masih berada di harga normal.

“Bawang putih masih normal aja, nggak naik. Cuma bawang merah yang mahal sekarang,” ucapnya.

Karena ketersediaan bawang lokal belum ada di wilayah Tana Tidung, Lis dan pedagang lainnya masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.

“Kalau bawang-bawangan belum ada yang dari sini, jadi kami ambilnya dari Samarinda semua,” tambahnya.

Dalam sehari, Lis mengaku bisa menjual hingga 5 kilogram bawang merah jika suasana pasar sedang ramai.

Bahkan untuk jenis bawang kupas, permintaannya jauh lebih tinggi.

Baca juga: Harga Bawang Merah di Malinau Kaltara Bertahan Tinggi Rp 65 Ribu Sekilo, Bawang Putih Turun

“Kalau ramai bisa habis 10 kilo bawang kupas. Rata-rata orang memang suka yang sudah dikupas, tinggal simpan di kulkas buat stok,” kata Lis.

Ia menyebutkan kemudahan menjadi alasan banyak pembeli memilih bawang kupas ketimbang yang masih utuh.

“Tidak repot lagi ngupas, tinggal masak. Itu sebabnya lebih cepat lakunya kalau kita siapin bawang kupas,” tutupnya.


(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved