Berita Tana Tidung Terkini

Cek Titik Panas Lewat SiPongi, UPTD KPH Tana Tidung Lakukan Ground Check Jika Terbaca Hotspot

UPTD KPH Tana Tidung intens memantau potensi Karhutla melalui portal pemantauan milik KLHK, yakni SiPongi.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
ISTIMEWA
PANTAU TITIK PANAS - UPTD KPH Tana Tidung saat lakukan ground check di lahan yang ada di Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Kamis (7/8/2025). Sebelum ground check ke lapangan, titik panas terlebih dahulu dipantau melalui portal SiPongi. (ISTIMEWA) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tana Tidung intens memantau potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melalui portal pemantauan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yakni Sipongi.

Pemantauan dilakukan setiap hari oleh tim KPH sebelum melanjutkan ke tahap pengecekan lapangan atau ground check apabila terdeteksi titik panas ( hotspot).

Hal ini disampaikan Kepala UPTD KPH Tana Tidung Syafarudin melalui Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama UPTD KPH Tana Tidung A’ang Gunaifi,  kepada TribunKaltara.com saat ditemui di kantornya Jl Ahmad Yani, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara ).

“Setiap hari kami mengecek melalui Sipongi. Kalau ada muncul hotspot, maka teman-teman polisi hutan (Polhut) maupun brigade Karhutla kami akan lakukan ground check,” ujar A’ang Gunaifi, Jumat (8/8/2025).

Baca juga: 26 Hotspot Terpantau di Kaltara pada Awal Agustus 2025, BMKG Ungkap Titik Terbanyak di Malinau

Ia menyebutkan, ground check menjadi langkah penting untuk memastikan apakah hotspot benar-benar mengindikasikan kebakaran atau hanya pantulan panas biasa.

Tak hanya mengandalkan Sipongi, UPTD KPH juga memantau kondisi lapangan melalui citra satelit gratis seperti Landsat dan Sentinel yang diakses setiap minggu.

“Kami lihat dari dua data itu, lokasi-lokasi yang ada indikasi bukaan lahan. Nanti bukaan-bukaan itu ditumpuk lagi dengan data hotspot, baru kami turunkan tim,” jelasnya.

Menurut A’ang, hotspot yang terbaca sistem belum tentu merupakan kebakaran. Bisa jadi hanya aktivitas pembukaan tambak atau pantulan cahaya dari permukaan air.

“Makanya tetap harus dicek langsung di lapangan. Kalau ternyata terbakar, kita lakukan pemadaman,” pungkasnya.

Baca juga: Hotspot Terpantau Picu Kabut Asap, BMKG Sebut Kualitas Udara di Tanjung Selor Kaltara Tidak Baik

Langkah ini menjadi bagian dari strategi UPTD KPH Tana Tidung dalam mencegah meluasnya Karhutla, terutama di musim kemarau seperti saat ini.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved