Fenomena La Nina

Fenomena La Nina, Sebabkan Curah Hujan Tinggi di Samarinda

BMKG Kota Samarinda memprediksi fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik akan berdampak pada curah hujan

Editor: Junisah

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Samarinda memprediksi fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik akan berdampak pada curah hujan di langit kota Tepian hingga akhir tahun 2020.

Tak hanya di Samarinda, fenomena yang datang tiap 2 tahun sekali ini, diprediksi juga menerpa seluruh wilayah di Tanah Air, kecuali Pulau Sumatera. 

Forecaster BMKG Samarinda, Rima Rizky menyebut, iklim di Indonesia sendiri dipengaruhi oleh fenomena El Nino Southern Oscillation (ENSO).

"ENSO ialah fenomena global interaksi antara laut dan atmosfer. Tandanya, anomali dan suhu permukaan laut di ekuator pasifik tengah. Kalau anomalinya positif maka itu disebut El Nino. Tapi kalau negatif disebut La Nina," Jelas Rima saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (15/10/2020).

Kepala Bank Indonesia Kaltara Yufrizal Sebut Bulungan Sangat Potensial untuk Daerah Pertanian

Hemat Pengeluaran Saat Pandemi Covid-19, Satgas Yonif 623/BWU Tanam Jagung dan Sayuran

BREAKING NEWS, Mahasiswa Mau Sampaikan Aspirasi, Kantor Gubernur Kaltara Dijaga Polisi

Curah hujan di beberapa wilayah yang terdampak fenomena La Nina akan lebih tinggi dari biasanya. Jika di presentasekan sekitar 40 persen. 

Fenomena La Nina ini sendiri sudah terlihat pada bulan Agustus lalu, dimana indeks anomali suhunya berada di angka minus 0,6 persen.

"Normalnya fenomena La Nina itu terjadi jika indeks anomali suhunya berada di angka minus 0,5 persen. Dua bulan lalu (di bulan Agustus) indeks berada di angka minus 0,6 dan September minus 0,9. Sementara itu, indeks anomali suhu pada bulan Oktober berada di angka 0,88," ungkap Rima.

Berdasar prediksi dari BMKG pusat, lanjut Rima, kemungkinan terbesar fenomena La Nina akan mencapai puncaknya pada akhir tahun 2020 mendatang. 

Mengalami penurunan pada Januari 2021. Tentu ia mengimbau agar masyarakat waspada terkait dampak dari fenomena La Nina.

"Perlu diwaspadai bersama, karena curah hujan tinggi, masyarakat Samarinda perlu waspada akan musibah banjir dan tanah longsor nantinya," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved