Inginkan Mandiri, Kepala Karantina Ikan Tarakan Umar: Saya Harap Kedepan Kita Bisa Ekspor Langsung
Inginkan mandiri, Kepala Karantina Ikan Tarakan Umar: Saya harap kedepan kita bisa ekspor langsung.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Inginkan mandiri, Kepala Karantina Ikan Tarakan Umar: Saya harap kedepan kita bisa ekspor langsung.
Kepala Karantina Ikan Tarakan, Umar mengharapkan ke depan Kalimantan Utara dapat melakukan ekspor langsung tanpa melalui wilayah lain.
Selama ini komuditi kita masih ada yang ekspor melalui Surabaya, Makassar, dan Jakarta," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Selasa (29/12/20) sore.
Baca juga: Bupati Malinau Geram Namanya Dicatut oleh Organisasi APRI, Yansen TP: Bukan Saya Saja, FKPD Juga
Baca juga: Ainun Faridah Tambah Keterwakilan Perempuan di Dewan, Ketua DPRD Kaltara Sebut Lengkapi Perjuangan
Baca juga: Tahapan Selanjutnya Pilkada 2020 Malinau Penetapan Paslon Terpilih, Begini Penjelasan Komisioner KPU
Terkait data ekspor bahwa melalui lintas komoditas perikanan yang ada, baik ekspor domestik keluar maupun domestik masuk, dan impor yang selama ini dilakukan khususnya dimasa pandemi Covid-19, menurutnya, tidak begitu berpengaruh ke sektor kelautab dan perikanan.
"Tetap mengalami kenaikan walau tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Yapi paling tidak di tengah pandemik Covid-19 ini, masih tetap bertahan dan tetap bisa menunjukan bahwa masih ada peningkatan," jelasnya
Dia sampaikan, meski saat itu Malaysia sempat lockdown, namun komoditi dari Tarakan masih bisa dikirim ke Tawau Malaysia melalui Pulau Sebatik Nunukan.
Baca juga: TERBONGKAR Sosok Pria dalam Video Syur Gisel, Janda Gading Marten Akui Video Dibuat di Medan
Baca juga: UPDATE Tambah 41, Kasus Covid-19 Kaltara jadi 3.684, Berasal dari Kontak Erat dan Transmisi Lokal
Baca juga: UPDATE Tambah 3, Kasus Covid-19 Nunukan jadi 458, Didominasi Transmisi Lokal & 296 Pasien Dirawat
"Jadi kapal kita nggak bisa masuk ke Tawau tapi dijemput dari Tawau menggunakan perahu ke Sebatik, artinya apa tetap ada komuditi kita ke sana," terangnya.
Kalau saat itu komoditi kita tidak masuk ke sana (Malaysia), pilihannya ya kita kirim ke Surabaya, tapi kita tau bersama ongkosnya sangat besar," sambungnya.
Dia mengatakan, sampai sekarang kondisi tetap sama yakni kapal-kapal dari Kaltara tidak boleh sandar di Tawau. Sehingga bongkar jemput pun dilakukan di dekat pelabuhan yang kemudian disebrangkan ke Tawau menggunakan perahu.
( TribunKaltara.com / Risnawati )