Kebakaran di Nunukan

Kesaksian Ibu Hamil yang Dibacok di Nunukan, Terjebak Kobaran Api, Begini Kondisi Janinnya Sekarang

Kesaksian ibu hamil yang dibacok di Nunukan, terjebak kobaran api, begini kondisi janinnya sekarang.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/FELIS
Atiqoh Nur Halifih (38) berada di RSUD Nunukan. Ibu hamil 6 bulan ini, menjadi korban kebakaran rumah sekaligus pembacokan pada Minggu (10/01/2021), malam. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus felis. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kesaksian ibu hamil yang dibacok di Nunukan, terjebak kobaran api saat kebakaran di Pasar Inhutani, begini kondisi janinnya sekarang.

Duka mendalam turut dialami publik Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara ), lantaran kejadian kebakaran dan penganiayaan yang terjadi 2 hari lalu.

Bagaimana tidak, kebakaran yang menghabiskan sekira 62 rumah dengan korban sebanyak 57 kepala keluarga (KK), menjadi perbincangan warga hingga hari ini.

Tak hanya rumah yang terbakar, pembacokan 4 orang dewasa dan 3 orang anak-anak menjadi rentetan peristiwa trauma yang mendalam, utamanya bagi korban dan sanak keluarga.

Baca juga: UPDATE Covid-19, Kasus Konfirmasi Bertambah 1 di Nunukan, 349 Pasien Sembuh dan 1 Meninggal Dunia

Baca juga: Bupati Nunukan Asmin Laura Beber Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan yang Terbilang Susah

Baca juga: HUT ke 48, DPC PDI Perjuangan Nunukan Bagikan 48 Tumpeng ke Sesepuh Partai dan 3 Panti Asuhan

Satu di antara korban kebakaran sekaligus pembacokan yakni Atiqoh Nur Halifih (38), seorang staf administrasi Dinas Pemadam Kebakaran yang saat kejadian sedang tidak bertugas piket.

Pada Minggu (10/01/2021) sore, Atiqoh Nur Halifih sang ibu yang tengah hamil 6 bulan sedang menghabiskan sore hari bersama keempat anak dan suaminya di Jalan Lingkar Nunukan.

Sekira pukul 18.00 Wita, wanita yang akrab disapa Nur itu, pulang ke rumah bersama suami dan 2 anaknya, yang masih berusia 2 tahun dan kelas V SD. Sementara 2 anak lainnya masih belum mau pulang.

Saat tiba di lorong rumah, Jalan Inhutani, RT 10, Kelurahan Nunukan Utara, Atiqoh Nur Halifih  sudah melihat tetangganya yang bernama Andi Sudarmin (44 pelaku) sedang mengejar seorang pria dari dalam rumahnya dengan sebilah parang.

Dari pengakuan Atiqoh Nur Halifih , ketika itu warga sekitar sudah mulai lari berhamburan menyelematkan diri masing-masing. Pasalnya, pelaku itu akan membacok siapa saja yang ia lihat dan mampu ia kejar.

Diketahui, rumah Atiqoh Nur Halifih dengan rumah pelaku berada satu deretan yang sama dan dibatasi oleh 3 rumah.

Rumah warga di daerah itu semuanya dibangun di atas permukaan laut. Tempat itu juga merupakan dermaga penyeberangan spead boat Nunukan-Sebuku.

Melihat itu, sang suami menarik gas motor melaju ke arah pintu rumah dengan maksud ingin menyelamatkan sang istri dan 2 anaknya.

"Saya tidak terlalu lihat orang yang pelaku kejar. Pelaku itu sempat lihat ke arah kami. Saya nggak tau kalau dia kejar kami. Tetangga berhamburan semua masuk ke rumah masing-masing. Pas sudah di depan pintu rumah, suami saya lupa kasi turun standar motor, dia sama anak saya langsung lari begitu saja ke jemuran rumput laut.

Karena itu jalan satu-satunya untuk selamatkan diri. Suami saya sangka saya ikut dari belakang, padahal saya tertindih motor. Posisi badan saya tiarap di lantai, paha saya tertindih motor, jadi sulit bergerak," kata Atiqoh Nur Halifih kepada TribunKaltara.com, Selasa (12/01/2021), pukul 09.00 Wita.

Nur saat itu hanya bisa terduduk lantaran kakinya masih sakit dan sulit digerakkan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved