TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Indonesia membuat kemajuan dalam proses pemulihan pembelajaran ( learning recovery ) akibat pandemi COVID-19.
Dua pengukuran berbeda yang dilakukan oleh Pemkab Bulungan dan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia ( INOVASI ) menunjukkan indikasi terjadinya learning recovery.
Kedua pengukuran ini juga menemukan bahwa karakeristik Kurikulum Merdeka yaitu asesmen diagnostik, pembelajaran terdiferensiasi, dan penyederhanaan kurikukum berkontribusi dalam proses learning recovery pada bidang literasi dan numerasi.
Temuan ini dipaparkan dalam kegiatan Media Briefing: Build Back Better, Pemulihan Pembelajaran Paska Pandemi-19 di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, Kamis (13/4).
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan penggunaan karakteristik Kurikulum Merdeka membantu Bulungan menahan laju kehilangan pembelajaran ( learning loss ).
Kesimpulan itu diambil setelah mengukur kemampuan membaca 16.757 siswa SD di Bulungan pada tahun 2022.
Baca juga: Lewat Program INOVASI, Bulungan Berhasil Atasi Krisis Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19
Hasil perbandingan pengukuran tahun 2017, 2019, dan 2022 menunjukkan terjadinya learning loss, tetapi hasil pengukuran tahun 2022 masih di atas tahun 2017.
Lebih lanjut Bupati Syarwani mengatakan, kemampuan Bulungan menahan learning loss, menjadi modal untuk memperkuat program jangka panjang memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI).
Program ini merupakan respon cepat Bupati Syarwani untuk menjawab instruksi Presiden Joko Widodo saat meresmikan KIHI pada 21 Desember 2021.
Pada saat itu Presiden Joko Widodo meminta Menteri, Gubernur, dan Bupati bergerak cepat untuk mempersiapkan SDM KIHI.
KIHI merupakan Kawasan industri hijau terbesar di dunia yang dibangun di Tanah Kuning, Bulungan.
Bupati Syarwani mengatakan, proses learning recovery mendesak dilakukan untuk memastikan anak-anak Bulungan menguasai keterampilan literasi, numerasi, dan karakter.
Ketiga keterampilan ini merupakan pondasi keterampilan abad 21 yang dibutuhkan untuk mengelola KIHI.
Industri di kawasan ini membutuhkan tenaga kerja yang menguasai teknologi tinggi untuk mengelola industri petrochemical, electronic alumine, steel, new energy battery, industrial silicon, polycrystalline silicon, dan solar panel.
Baca juga: Karakteristik Kurikulum Merdeka Bantu Kabupaten Bulungan dalam Pemulihan Krisis Pembelajaran
Industri seperti ini hanya bisa dikelola oleh tenaga kerja yang memiliki keterampilan Abad 21.